Tikungan Maut Gibod di Cikawung Pekuncen Banyumas, Direncanakan Dilebarkan
PORTALBELANEGARA.COM, Banyumas – Anggota DPRD Banyumas dari Fraksi PKB, Mugiarti, S.Pd, MM, mengapresiasi respon Kadishub Banyumas, Agus Nurhadi, S.Sos, M.Si, yang segera melakukan pemasangan 38 buah road barrier beton di dua titik tikungan maut di tanjakan ekstrim gibod, wilayah Desa Cikawung berbatasan dengan Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
“Upaya ini untuk merespon banyaknya kecelakaan masuk jurang di tikungan gibod karena rem blong saat menuruni Desa Wisata Petahunan, yang berada di atas Desa Semedo,” ungkapnya saat pemasangan barrier beton di tikungan gibod, didampingi Kadishub Banyumas dan Serka Eko Budi Wiyono, Babinsa Petahunan, Koramil 15 Pekuncen, Kodim 0701 Banyumas, Selasa (4/8/2020).
Menurutnya, barrier beton yang masing-masing sepanjang 1 meter dengan ketinggian 80 centimeter itu, akan sangat membantu mencegah kendaraan masuk ke jurang di tikungan gibod sedalam kurang lebih 10 meter.
“Untuk pengedaran kendaraan roda dua khususnya, TNI-Polri dan segenap unsur masyarakat Desa Semedo dan Petahunan, sudah membuat pengaman darurat dari bambu dan ban bekas. Aksi sosial tanggap bencana ini juga patut kita apresiasi,” imbuhnya.
Mugiarti menilai, upaya itu patut dilakukan karena kedepan akan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Petahunan. Pasalnya, TMMD Reguler 108 Banyumas sudah melakukan pembangunan infrastruktur berupa jalan beton 1,8 kilometer lebar 3,75 meter, ke Obyek Wisata Curug Nangga, Petahunan.
“Kita akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait, yaitu Dinas PU Banyumas, untuk melakukan pelebaran jalan di kedua tikungan gibod, agar kendaraan yang berpapasan dimana yang satu mau menanjak, dan yang satu lagi mau turun lebih leluasa,” tandasnya.
Sementara dijelaskan Kadishub Banyumas, Agus Nurhadi, S.Sos, M.Si, untuk pemasangan barrier beton adalah 13 buah di tikungan gibod atas dan 25 buah di tikungan gibod bawah.
Dirinya juga membenarkan, untuk pemasangan ban bekas di dipan barrier beton itu juga harus dilakukan karena akan sangat penting meredam benturan ketika terhantam pengemudi kendaraan bermotor yang mengalami rem blong.
“Kita juga memasang rambu-rambu peringatan lalu-lintas agar para pengemudi kendaraan bermotor lebih hati-hati khususnya saat menuruni tanjakan gibod, yaitu menggunakan gigi rendah dan tidak menekan tuas rem terlalu lama,” ucapnya.
Selain itu, himbauan tertulis agar tidak menggunakan motor matic saat akan mengunjungi sejumlah obyek wisata di Desa Petahunan, juga dipasang pihaknya sebagai bagian dari rambu-rambu tersebut.
Sementara menanggapi rencana anggota DPRD tersebut, Agus Nurhadi mengapresiasi karena kedepan akan banyak bus-bus panjang yang pasti akan berkunjung ke desa wisata itu. (Aan)