Edukasi Ragam Bunyi Kentongan di Pos Kamling Support Satgas TMMD Reguler Banyumas

PORTALBELANEGARA.COM, Banyumas – Babinsa Koramil 15 Pekuncen, Kodim 0701 Banyumas, mensosialisasikan ragam bunyi kentongan tanda bahaya, di Pos Kamling support TMMD Reguler 108 Banyumas, di Dukuh Semingkir RT. 05 RW. 03, Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Selasa (4/8/2020).

Tampak Serka Joko Arif Nugroho, Babinsa Semedo, memberikan instruksi kepada warga setempat di bangunan Pos Kamling berukuran 3 x 2 meter, di titik 400 meter jalan beton TMMD Reguler 1,8 Kilometer, lebar 3,75 meter, dari Jalan Semingkir, Dukuh Semingkir.

Menurutnya, media kentongan dinilai sesuai dengan kondisi geografis Desa Petahunan, yang berada di perbukitan. Dari 5 dusun yang ada, hanya Dusun Petahunan dan Semingkir saja yang berdekatan, namun rumah-rumah penduduk juga bergerombol kurang menyebar.

“Desa Petahunan juga masih kesulitan sinyal seluler karena tower BTS yang ada di Desa Semedo belum beroperasi sejak dibangun tahun 2013 silam, sehingga alarm dari kentongan sangat tepat sebagai pewarta awal saat terjadi gangguan Kamtibmas atau bencana alam,” terangnya.

Dijelaskannya lanjut, jenis pukulan/ketukan kentongan sebagai kode meliputi, 3 kali berturut-turut terus-menerus jika ada warga meninggal dunia, 2-2 terus menerus dengan satu kali jeda jika ada kejadian perampokan, dan kebakaran kentongan dipukul 3-3 terus menerus dengan satu kali jeda.

Untuk bencana alam dipukul 4-4, pencurian 5-5, serta uluk-uluk 6-6 terus menerus dengan satu kali jeda. Sedangkan untuk tanda patroli atau ronda kamling, kentongan dipukul 1 kali, ditambah 3 kali secara terputus putus.

“Untuk tanda keadaan aman, kentongan dipukul 1 kali terus-menerus setiap satu jam sekali atau jam ganjil,” tandasnya.

Sementara Serka Eko Budi Wiyono, Babinsa Petahunan menjelaskan, bangunan tersebut adalah inisiasi Satgas TMMD Reguler yang mulai dikerjakan sehari sebelum penutupan TMMD tanggal 29 Juli 2020 lalu.

Pekerjaan pembuatan pondasi masih dibantu anggota Satgas TMMD, walaupun bangunan itu bukan merupakan sasaran fisik TMMD. Satgas TMMD juga menyumbang 9 sak semen, sedangkan untuk pasir dan batu memanfaatkan sisa material pengecoran jalan setebal 20 centimeter yang menuju Obyek Wisata Curug Nangga itu.

“Pos Kamling di Dukuh Semingkir ini adalah support dari Satgas TMMD, terkait kesadaran pengamanan swakarsa. Ini sangat penting sebagai antisipasi dini terhadap potensi gangguan Kamtibmas dari orang asing yang berkunjung ke Curug Nangga, yang berniat jelek,” ujarnya.

Kini pos itu sudah dilengkapi TV, DVD dan speaker aktif, sehingga juga sebagai tempat menjalin silaturahmi berkesinambungan. (Aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!