Inisiasi Babinsa Komando Kodim Banyumas, Selamatkan Pemuda Masuk Jurang di Tikungan Maut Gibod

PORTALBELANEGARA.COM, Banyumas – Segenap Ormas/unsur masyarakat Desa Semedo dan Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, mengapresiasi upaya dan kepedulian Serka Joko Arif Nugroho, Babinsa Semedo, Koramil 15 Pekuncen, Kodim 0701 Banyumas, terkait upaya mengurangi kecelakaan lalu lintas akibat masuk jurang di tikungan maut di tanjakan ekstrim gibod, Desa Cikawung, Pekuncen.

Mantan prajurit Komando Peleton/Kompi 2, Grup 2 Sandi Yudha atau dulunya Grup 2 Para Komando, yang bermarkas di Kandang Menjangan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jateng itu, tak hanya berinisiasi mengajak masyarakat kedua desa itu untuk bersama-sama membuat pengaman tikungan maut gibod dari bambu dan ban bekas, namun dirinya getol mengejar-ngejar dinas terkait untuk segera merespon banyaknya kecelakaan akibat rem blong saat menuruni tanjakan tersebut.

Ketua Banser Desa Cikembulan, Kecamatan Pekuncen, Ari Dwianto (35), yang ikut melakukan kerja bakti pemasangan tanggul darurat itu, dirinya juga menyatakan bangga atas dedikasi Babinsa Komando itu yang merespon cepat sejumlah kecelakaan yang terjadi di perbatasan antara desa binaannya itu dengan Desa Cikawung.

“Memang benar, pembatas jalan darurat dari bambu yang baru dipasang oleh dirinya bersama Bhabinkamtibmas bersama puluhan unsur masyarakat dua desa (2/8), sehari kemudian mampu menyelamatkan satu orang pengendara sepeda motor tidak masuk jurang di tikungan maut gibod yang berkedalaman 10 meter,” ungkapnya, Selasa (4/8/2020).

Dijelaskan lanjut, pengendara sepeda motor itu adalah Tulus, warga Desa Cibangkong (desa diatas Desa Wisata Petahunan), saat sepeda motor bebek Honda C70 modifikasi miliknya mengalami rem blong pada pukul 16.30 WIB.

“Korban selamat karena menabrak pembatas dari bambu walaupun mengalami benturan di bagian kepala dan badan. Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Pekuncen,” imbuhnya.

Ditambahkannya, pihaknya menyatakan siap jika ditembusi untuk melakukan kegiatan serupa bersama Ormas, Banser, Pemuda Pancasila, dan pemuda Karang taruna, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, yakni penambahan bambu baru sebagai pengaman jalan.

Untuk diketahui, Dishub Banyumas juga akan melakukan pemasangan road barrier beton yang masing-masingnya sepanjang 1 meter dan tinggi 80 centimeter, sebanyak 38 barrier. Titik pemasangan yaitu 13 buah di tikungan gibod atas, dan 25 buah di tikungan bawah.

Di depan barrier beton itu, juga akan dipasang ban bekas untuk menahan benturan ketika dihantam kendaraan bermotor.

Sementara untuk korban terakhir yang masuk jurang adalah sepasang suami-istri asal Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, selepas mengunjungi Obyek Wisata Watu Kumpul dan pelepasan Satgas TMMD Reguler 108 Kodim Banyumas yang purna tugas di Desa Petahunan (29/7).

Korban laki-laki mengalami patah paha kaki kanan saat menabrak pohon sengon di kedalaman 5 meter, sedangkan istrinya fraktur tulang pinggul di kedalaman 7 meter. Mereka dievakuasi ke RSUD Ajibarang, dan selanjutnya dirujuk ke RS. Ortopedi Purwokerto.

Sedangkan untuk korban meninggal dunia, sudah mencapai belasan sejak tahun 2018 silam. (Aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!