Program TMMD Reguler Membuat Iri Desa-desa Lain di Pekuncen Banyumas

PORTALBELANEGARA.COM, Banyumas – Adalah Suharno, Kasi Kesra Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang menyatakan keinginan mendapatkan program TMMD Reguler seperti di desa tetangganya, Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, yaitu TMMD Reguler 108 Kodim 0701 Banyumas.

Menurutnya, pembangunan akses pariwisata menuju Curug Nangga berupa jalan beton 1,8 kilometer lebar 3,75 meter, di Desa Petahunan, sudah jelas akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di sektor wisata.

Menurutnya juga, program TMMD Reguler jelas melibatkan seluruh dinas terkait dan segenap unsur di Kecamatan Pekuncen.

“Program pembangunan Pemerintah melalui TMMD Reguler sangat besar sekali manfaatnya bagi masyarakat setempat. Tak hanya infrastruktur saja yang dibangun, namun juga banyak bantuan-bantuan sosial atau bantuan stimulus, dan juga penyuluhan/sosialisasi dan keterampilan untuk meningkatkan SDM masyarakat,” ucapnya selepas mengikuti sosialisasi di non fisik TMMD Reguler 108, tentang Tata Cara Membuat Peraturan Desa, di Lokawisata Bukit Watu Kumpul, Desa Petahunan, yang diselenggarakan oleh Setda Kabupaten Banyumas. Senin (27/7/2020).

Dirinya mengaku, di desanya pernah ada TMMD namun hanya TMMD Sengkuyung (TMMD Sengkuyung tahap II tahun 2016), dimana fokusnya hanya membangun fisik/infrastruktur saja, yaitu membuka jalan dan mengaspalnya di Dukuh Sawangan, salah satu dukuh di wilayah Semedo yang terisolir.

“Itulah yang membuat saya iri, sehingga mewakili masyarakat Semedo, saya berharap di TMMD Reguler selanjutnya pada tahun 2023, program itu ke desa kami,” ujarnya.

Dimaksudkannya, pihaknya berharap agar jalan terdekat antar pedukuhan dan desa, yaitu Dukuh Sawangan (Desa Semedo), menuju Dukuh Curug Nangga dan Dukuh Karang Delima (Desa Petahunan), juga dilakukan pengecoran sepanjang 700 meter. Pasalnya, jalan sekarang masih berupa jalan tanah selebar 3-4 meter.

“Jika jalan dari wilayah Petahunan itu tersambung langsung ke Semedo melalui Dukuh Sawangan, maka akan lebih menghidupkan perekonomian warga kami karena itu akses terdekat bagi warga dukuh tetangga ke kota,” pungkasnya.

Terpisah dibenarkan Babinsa Semedo, Serka Joko Arif Nugroho, bahwa dulu masyarakat Dukuh Sawangan terisolasi akses kendaraan bermotor dengan dunia luar, jika mereka hendak berobat atau melahirkan maka harus ditandu melewati jalan setapak untuk sampai ke lokasi kendaraan bisa masuk.

Pasca TMMD Sengkuyung itu, warganya menjadi dimudahkan akses untuk keluar-masuk desa atau menuju pusat kesehatan terdekat, pendidikan, dan juga pusat perbelanjaan masyarakat.

Untuk diketahui, program TMMD Reguler akan hadir kembali di Kabupaten Banyumas, 3 tahun lagi. Sementara untuk TMMD sengkuyung, dalam satu tahun ada sebanyak 3 kali, yaitu TMMD Sengkuyung tahap I, II dan III. (Aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!