Pojok Literasi & Laporan Membaca Salah Satu Upaya Meningkatkan Motivasi Siswa dalam Membaca
PORTALBELANEGARA.COM // Garut – Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus terus dikembangkan. Peribahasa mengatakan, “Buku adalah Sumber ilmu dan membaca adalah kuncinya”. Peribahasa tersebut sudah sering kita dengar dan tidak asing lagi. Namun di zaman modern dan serba teknologi ini, sangatlah sulit untuk mengaplikasikan peribahasa tersebut terutama di kalangan para siswa. Banyak hal yang menjadi hambatan dan rintangan. Sangat jarang kita melihat para siswa yang memanfaatkan waktu senggangnya dengan membaca buku. Begitu juga pada saat pekan ulangan atau PTS dan PAT, tidak banyak siswa yang mau memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca saat pergantian mata ujian. Entah apa sebabnya. Mungkin karena sudah menjadi budaya atau para siswa lebih suka melakukan kegiatan lain dibandingkan membaca. Kebanyakan para siswa lebih suka bermain HP atau game.
Padahal kalau kita melihat sejarah ke belakang dan mengkaji isi Al-quran. Perintah membaca merupakan wahyu pertama yang turun kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW sebagai panutan dan teladan umat.
Artinya: Bacalah. Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang telah menciptakanmu. Yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmu, maka agungkanlah. Yang telah mengajarkanmu dengan kalam.
Demikian bunyi wahyu pertama yaitu surat Al-alaq ayat 1 sampai 5 yang turun kepada Nabi Muhammad SAW di gua Hiro. Kekasih Alloh ini sampai berkeringat menerima ayat pertama ini hingga Malaikat Jibril pun memeluknya sampai beberapa kali. Maa anaa biqoori’in. Maa anabiqoori’in, (Apa yang harus saya baca. Apa yang harus saya baca.) Jawab Rosululloh kepada malaikat Jibril sambil bergetar. Jibril pun melanjutkan ayatnya. iqro bismirobbikalladzii kholaqo, kholaqol insaana min alaq, iqro warobbukal akrom. Alladzii allama bilqolam. Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang telah menciptakanmu. Yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmu, maka agungkanlah.
Berdasarkan bunyi ayat di atas, mengandung makna yang sangat dalam, bahwa manusia dituntut untuk belajar dan belajar. Melihat kondisi alam sekitar dengan membaca dan membaca. Mengawali setiap pekerjaan dengan membaca basmalah, bahkan meniatkan segala pekerjaan karena Alloh. Selain itu manusia harus menyadari bahwa mereka diciptakan dari segumpal darah yang hina. Tiada kata sombong bagi manusia di hadapan Alloh. Derajat manusia sangatlah rendah. Namun derajat tersebut akan terangkat manakala manusia menyadari keberadaan dirinya. Siapa saya? Untuk apa saya diciptakan? Apa tugas saya di dunia ini? Dan kemana saya akan kembali?
Pertanyaan di atas seringkali menggelitik dalam hati sebagai upaya untuk selalu bermuhasabah diri. Ketika kita menyadari jawabannya maka kita pun akan selalu berusaha untuk menjadi hamba terbaik di dunia ini dengan melaksanakan ibadah kepada Alloh. Melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Firman Alloh dalam Alquran surat Al-Mujadalah (58) ayat 11 yang artinya. Alloh akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu di antara Kalian beberapa derajat. Derajat seseorang akan terangkat dengan adanya iman dan ilmu.
Orang yang beriman adalah orang yang mampu melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Adapun orang yang berilmu adalah orang yang mau berusaha dan bersusah payah untuk menggapai ilmu tersebut. Belajar dengan sungguh-sungguh dan berani menghadapi berbagai tantangan. Membaca merupakan sebuah proses pencarian ilmu dan perluasan wawasan pengetahuan dari berbagai sumber. Ketika seseorang haus akan ilmu, maka dia akan berusaha sekuat tenaga untuk menggapai ilmu tersebut. Sifat seperti ini tentunya harus terus dipupuk dan ditanamkan pada diri siswa. Betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan.
Begitu siswa menyadari akan pentingnya ilmu, maka tentu dia akan berusaha belajar dengan sungguh-sungguh. Meningkatkan intensitas membaca atau literasi, baik di rumah maupun di sekolah. Maka benar upaya pemerintah untuk terus menekankan pentingnya literasi dalam kehidupan. Dalam hal ini penulis mencoba menjelaskan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan semangat siswa dalam membaca. Sebelum masuk pada upaya yang dimaksud perlu dijelaskan terlebih dahulu konsep literasi.
Konsep Literasi
Literasi adalah suatu kemampuan seseorang untuk menggunakan potensi dan keterampilan dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan aktivitas membaca dan menulis. Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian literasi adalah suatu kemampuan individu dalam mengolah dan memahami informasi ketika melakukan kegiatan membaca dan menulis. Dengan kata lain, literasi adalah seperangkat keterampilan dan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berhitung, serta memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari. Secara etimologis, istilah literasi berasal dari bahasa Latin ‘literatus’ dimana artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini, arti literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis.
Tujuan Literasi
Setelah memahami apa pengertian literasi, tentunya kita sudah punya gambaran mengenai tujuan literasi. Adapun beberapa tujuan literasi adalah sebagai berikut:
- Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca berbagai informasi bermanfaat.
- Membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang dibaca.
- Meningkatkan kemampuan seseorang dalam memberikan penilaian kritis terhadap suatu karya tulis.
- Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam diri seseorang.
- Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui kegiatan membaca dan menulis.
- Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat secara luas.
- Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih bermanfaat.
Manfaat Literasi
Melihat tujuan literasi yang begitu baik, tentunya masyarakat akan mendapatkan berbagai manfaat darinya. Adapun beberapa manfaat literasi adalah sebagai berikut:
- Menambah perbendaharaan kata (kosa kata) seseorang.
- Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis.
- Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru.
- Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik.
- Kemampuan memahami makna suatu informasi akan semakin meningkat.
- Meningkatkan kemampuan verbal seseorang.
- Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang.
- Membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi seseorang.
- Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna dan menulis.
Upaya Meningkatkan Motivasi Siswa dalam Membaca atau Literasi
Setelah memaparkan betapa pentingnya literasi dalam kehidupan terutama bagi para siswa, maka penulis melakukan upaya untuk memotivasi siswa untuk terus meningkatkan kompetensi literasinya. Upaya tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Pojok Literasi
Salah satu upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi membaca atau literasi adalah dengan menata ruang kelas senyaman mungkin. Di bagian pojok kiri ditata dengan menyimpan meja yang di atasnya tersimpan buku-buku. Buku tersebut meliputi buku fiksi dan non fiksi serta buku pengayaan yang lain. Di tembok atasnya tertulis “Pojok Literasi” dan ditempel foto siswa. Para siswa disuruh untuk membawa buku-buku yang mereka miliki di rumahnya untuk dibawa ke sekolah dan disimpan di Pojok Literasi.
Dengan upaya seperti itu diharapkan dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam membaca. Setiap akhir pekan guru pun mengecek keberadaan literasi tersebut dan kebermanfaatannya bagi siswa. Apakah siswa senang membaca buku atau tidak.
2. Laporan Membaca Buku
Selain membuat pojok literasi, guru pun menugaskan siswa untuk membaca buku, baik fiksi maupun non fiksi. Setelah membaca kemudian melaporkannya dengan dicatat di buku khusus “Laporan Literasi. Melalui tugas tersebut maka para siswa pun rajin mendatangi perpustakaan untuk membaca.
3. Mengoptimalkan Peran Perpustakaan Sekolah
Seperti yang kita ketahui bahwa perpustakaan merupakan sarana dan prasarana yang ada di sekolah untuk meningkatkan motivasi siswa dalam membaca. Melalui penugasan yang diberikan oleh guru, para siswa berlomba-lomba membaca buku di perpustakaan. Selain itu para siswa kadang melakukan diskusi di perpustakaan untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran dan meminjam berbagai jenis buku paket.
Untuk menarik minat siswa lebih banyak lagi agar senang berkunjung ke perpustakaan, petugas perpustakaan pun berinisiatif membuat video melalui akun tiktok sebagai penghargaan bagi mereka dan untuk mempromosikan fungsi dan manfaat perpustakaan. Anak-anak pun sangat antusias mengikuti program tersebut. Saat berada di perpustakaan, mereka selalu berfoto untuk membuat video di akun tiktok. Namun tidak lepas dari tujuan utama yaitu membaca.
4. Optimalisasi Penggunaan Media Sosial sebagai Sarana Kegiatan Literasi
Selain akun tiktok yang dapat digunakan sebagai sarana promosi perpustakaan, maka IG, dan berbagai aplikasi lainnya melalui internet dimanfaatkan sebagai sarana meningkatkan motivasi belajar dan membaca siswa. Adakalanya guru menyampaikan materi atau modul pembelajaran melalui WA grup. Dengan demikian siswa pun dituntut membaca dan memahaminya. Hal yang terpenting adalah bagaimana para guru dapat meningkatkan motivasi dan semangat para siswa untuk membaca. Menggunakan media sosial sebijak mungkin. Mengurangi tontonan-tontonan yang tidak bermanfaat atau video-video yang kurang mendidik. Semua itu membutuhkan peran guru dan orang tua untuk selalu mengontrol dan mengawasi putra-putrinya dalam menggunakan media sosial ini.
5. Pemanfaatan Sarana Mading Sekolah dan Mading Kelas
Selain beberapa upaya di atas, salah satu upaya yang tidak kalah pentingnya adalah, pemanfaatan mading sekolah untuk meningkatkan motivasi literasi. Mading sekolah digunakan sebagai sarana motivasi siswa dalam membaca dan menulis, Berbagai jenis tulisan bisa ditempel di mading diantaranya, puisi artikel, berita, atau curahan hati yang ilmiah. Mading sekolah, khususnya SMAN 16 Garut dikelola oleh organisasi SM (Sikten Magazine) di bawah binaan salah satu guru di sekolah.
Selain mading sekolah, ada juga mading kelas. Mading kelas dibuat oleh anak-anak yang kreatif dalam menulis Di bawah bimbingan wali kelas para siswa bebas berkreasi atau mengungkapkan isi hatinya melalui tulisan, Biasanya anak-anak menulis du atas kertas warna mengekspresikan keinginan dan harapannya selama belajar di sekolah.
Demikian tulisan tentang upaya guru dalam meningkatkan motivasi dan semangat siswa dalam membaca dan menulis. Semoga bermanfaat.
Sumber Rujukan:
Departemen Agama, Alquran dan Assunnah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Edisi Revisi
September 2022
Penulis: Isoh Solihah, M.Pd