Penyaluran Banprov Jabar Tahap IV Desa Girijaya 100 Ribu Rupiah Per KPM, Berikut Penjelasannya

PORTALBELANEGARA.COM, Garut – Nilai bantuan provinsi Jawa Barat dalam penanganan Covid-19 kembali turun. Banprov atau bantuan sosial provinsi tahap keempat yang digulirkan pada Desember ini berupa uang tunai senilai Rp100.000 per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tanpa ada bantuan non tunai seperti tiga tahap sebelumnya.

Ada 310 KPM di Desa Girijaya, Kecamatan Cikajang yang pada hari Jum’at (25/12/2020) menerima Banprov tahap keempat yang di salurkan langsung oleh petugas Kantor Pos Cikajang. Bertempat di Aula Desa Giriawas.

Penyaluran Banprov dihadiri oleh Kepala Desa Girijaya, Dada Armada, Kasi Kesra Desa Girijaya, Iskandar, Babinsa, Serma M Mur Angkotasan dan Bhabinkamtibmas Brigadir Ridwan Thoharudin, BPD, RT, RW, serta para KPM.

Dikatakan Kasi Kesra Iskandar mewakili Kepala Desa, “ada 310 KPM Desa Girijaya menerima Banprov tunai sebesar 100 ribu rupiah. Berbeda dengan tahap-tahap sebelumnya pada tahap ke empat ini hanya menerima uang tunai 100 ribu rupiah tanpa ada sembako,” katanya.

“Penyaluran berjalan dengan tertib dan lancar dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19,” pungkasnya.

Perlu diketahui pada April 2020 lalu Pemprov Jabar menyalurkan Rp 500.000 bantuan sosial provinsi yang terdiri dari non tunai 350 rupiah dan tunai 150 ribu rupiah, kemudian tahap kedua dengan nilai yang sama. Kemudian Pada tahap ketiga, nilai bantuan berkurang menjadi 350 ribu rupiah terdiri dari uang tunai 100 rupiah dan non tunai 250 rupiah.

Pada tahap ke empat ini, Pemprov Jabar menyalurkan Banprov dengan nilai uang tunai sebesar 100 ribu rupiah tanpa ada tambahan bantuan non tunai seperti tahap-tahap sebelumnya.

Mengutip redaksi berita dari pikiranrakyat.com, dalam artikel yang berjudul “Nilai Bantuan Provinsi Jawa Barat Kini Jadi Rp100.000 Saja, Pemprov Beberkan Alasannya”  bahwa Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana menyebutkan alasan turunnya nilai Bansos Provinsi Jabar tahap keempat dikarenakan keterbatasan anggaran Pemprov dan diiringi oleh kegiatan ekonomi masyarakat yang mulai menggeliat kembali.

“Jadi untuk Bansos ini kan rencananya 4 kali. Kesatu dan kedua itu Rp500.000 paketnya tunai Rp150.000 dan non tunai Rp350.000, tahap ketiga menjadi Rp350.000 dan tahap keempat ini Rp100.000. Kenapa penurunan ini terjadi selain bertambahnya jumlah KRTS, juga memang kemampuan anggaran di provinsi , termasuk juga kan sekarang sudah mulai normal ya perekonomian itu,” ujar Arifin.

Diakui dia, selain jumlah penerima yang bertambah, anggaran yang minim karena PAD Provinsi Jabar pun menurun. Namun disisi lain ekonomi sudah berjalan normal.

“Jadi itu salah satu alasan yang menjadikan turun. Untuk tahap yang ke tempat itu kenapa hanya tunai yang diberikan jadi 100 ribu rupiah dengan pemahaman bahwa memang selain tadi si jumlah penerima yang bertambah, kita menganggap bahwa ekonomi juga sudah mulai berjalan. Sekarang sudah bergerak indikator makro sudah meningkat meskipun masih minus tetapi setidaknya ada peningkatan untuk pertumbuhan ekonomi,” ucap dia. (Cg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!