Kasdim 0601/Pandeglang Mayor Arm Suherman Mewakili Dandim Hadiri Kegiatan Gerakan Mitigasi Vegetasi Partisipatif Bencana di Tanjung Lesung

PORTALBELANEGARA.COM, Pandeglang – Satu tahun yang lalu kami bersama Bapak Danrem 064/MY menanam seribu pohon di wilayan PLTU Labuan yang didukung oleh seluruh relawan sehingga kami dapat tetap kuat membangun dan menjaga alam Kabupaten Pandeglang, ujar Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita, SE., MM., pada pidato kegiatan Mitigasi Vegetasi Partisipasif Berupa Penanaman Butun, Keben bertempat di Pantai Tanjung lesung Panimbang Banten, Selasa (22/12/2020).

Kegiatan yang di Motori Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan Komunitas Aktivis Insan Peduli Konservasi Alam (Kaipka) Ujung Kulon, menanam sebanyak 500 Pohon Butun/ Keben di sepanjang pesisir pantai Tanjung Lesung.

Butun atau keben (Barringtonia asiatica) merupakan sejenis pohon yang tumbuh di pantai-pantai wilayah tropika, di Samudra Hindia, kawasan Malesia, hingga ke pulau-pulau di Pasifik barat. Pohon yang dapat mencapai ketinggian 30 meter, kayunya dapat digunakan untuk pekerjaan konstruksi dan juga membuat perahu atau kano.

Masih kata bupati saat menyampaikan sambutannya, bahwa Pandeglang ini termasuk daerah yang sangat rawan bencana sehingga kami harus terus waspada sehingga apabila ada bencana bisa dengan cepat mengatisipasi, menghindari untuk menyelamatkan diri dari bencana tersebut.

“Saat terjadinya bencana tersebut terbukti sebagian masyarakat kami bisa terselamatkan oleh pepohonan yang ada di sepanjang pesisir pantai carita. Harapan kami kedepan bisa membangun selter tsunami di Kec. Panimbang karena ini merupakan salah satu solusi untuk dapat terhindar dari bencana tsunami,” ujar Bupati Pandeglang.

Mengakhiri sambutannya beliau menyampaikan, “Kita semua tentunya harus tetap meningkatkan kewaspadaan seperti saat ini kita semua tengah diuji Pandemi Covid-19, yang mana tidak hanya melumpuhkan perekonomian namun hampir seluruh bidang terdampak oleh musibah yang sedang melanda kita saat ini,” pungkasnya.

Sementara itu Defuti Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan, dalam sambutannya menyampaikan Negara kita berada di empat (4) lempeng tektonik Dunia sehingga, bisa dikatakan setiap harinya terjadi gempa bumi walau skalanya masih kecil,gempa bumi yang besar bisa merusak alam sehingga Indonesia selalu dinyatakan siaga bencana gempa bumi dan tsunami.

Tepat 2 tahun yang lalu terjadi bencana yang tidak pernah kita duga karena terjadi sailen tsunami sehingga rekan rekan BNPB tidak dapat mengantisipasi kejadian longsoran tersebut.

“Wilayah Kabupaten Pandeglang paling terparah dalam kejadian bencana tersebut khususnya pantai Carita, Tanjung lesung dan Sumur yang mana banyak sekali saudara kita yang meninggal dan hilang sampai saat ini tidak bisa ditemukan,” ucapnya.

Nampak hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Migitasi Bencana BNPB Pusat (Johny Sumbung SKM,M.Kes), Kasiter Korem 064/MY (Kolonel Inf Abdulah Jamali), Dir Binmas Polda Banten (Kombes Pol Ricky), Kapolres Pandeglang (AKBP Hamam Wahyudi, SH.,SIK.,MH.), Kasdim 0601/Pandeglang (Mayor Arm Suherman), Pejabat Paspotmar Lanal Banten (Mayor L Iwan K), Kepala BPBD Prov. Banten (Nana), Kasubdit Pesisir dan Laut Kementrian LHK (Susetio Nugroho), Kalak BPBD Kab. Pandeglang (Surya Darmawan), Menager Candra Asri, GM Tanjung Lesung, Muspika kecamatan Panimbang serta Perwakilan kader komunitas Mitigasi. (MC01/RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!