Terkait Taliban, Direktur P3S: Cara Kerja Intelejen Silent and Closed System

PORTALBELANEGARA.COM, Jakarta – Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menanggapi pernyataan Badan Intelejen Nasional (BIN) yang menyusup ke kelompok Taliban untuk cegah perpecahan merembet ke Indonesia.

Jerry menilai hal ini strategi yang blunder dan keliru total bukan rumus intelejen. Menurut peneliti kebijakan publik dan politik dari Amerika ini, agak aneh saja penyusupan tapi infonya dibuka ke publik lewat media online.

“Beberapa moment saya lihat sebelum bergerak sudah dibuka ke publik contoh, penggeberekan dan penangkapan penjahat bahkan teroris yang terjerat kasus hukum, Pasalnya, kalau ketahuan kita bakal malu, dan lembaga intelejen kita bakal tercoreng,” kata Jerry.

Memang selama ini saya nilai agen intelejen tapi tapi cara kerja berbeda dengan rumus intelejen. “Ini kerjaan top secret atau menjaga rahasia kalau perlu nama anynomous atau no name. Contoh, agen Central Intellegence Agency (CIA) dalam tugasnya mengumpulkan informasi seputar pemerintah asing, perusahaan, dan individu,” katanya.

Pentingnya memahami dunia intelejen belajar gaya FBI, KGB, Mossad sampai M-16 Inggris, mereka menyamarkan indentitas intelejen mereka atau lebih dikenal undercover.

“Kalau kita mau main safety maka jangan pernah membuka alasan dan tujuan kita menyelidiki sesuatu atau modus operandi,” jelasnya.

“Perlu adanya silent system and closed system. Silent sistem adalah perilaku diam tak membocorkan target baru menghapus data-data kalau di Amerika di kenal dengan data Social Security (SS) nomornya sangat rahasia,” lanjutnya.

Metode closed system adalah bagian menutup akses apapun kita who and how siapa dan bagaimana? Kalau perlu ada mask system atau sistem topeng. Kita menggunakan topeng seperti dalam film yang dibintangi aktor kawakan Tom Cruise.

“Lewat SS pemerintah federal bahkan tahu data-data kita mulai tunggakan tax (pajak) sampai pelanggaran kriminal. Memang saya banyak menemukan sistem terbuka. Ini bahaya dalam dunia intelejen. Kalau perlu semua jati diri kita di sosial media dihapus nomor telepon pun kerap disadap maka pentingnya ada kode sandi,” urai Jerry.

Untuk itu ditambahkan, metode penyamaran sudah tepat tapi metode terbuka ke media yang rancu. Ini kalau perang musuh sudah tahu siasat kita. Tak perlu umbar ke publik.

Selain itu dijelaskannya, ada strategi keep secret, keep identity and shut up (simpan rahasia, simpan identitas dan tutup mulut) sangat penting bagi para intelejen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!