Sebelum Hilang, Keluarga Ungkap Gadis Sukabumi Ditawari Main Sinetron di Bogor

PORTALBELANEGARA.COM, Sukabumi – Nurlela atau akrab dipanggil Nur (21 tahun) dilaporkan hilang usai pamit kerja ke Bogor dua tahun silam. Keluarga gadis asal Desa Sindangraja, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi itu masih berharap Nurlela selamat dan bisa kembali ke rumah.

“Kami atas nama keluarga, berharap Nur bisa kembali dengan selamat dan diketahui keberadaannya,” ujar Neneng (30 tahun) kakak Nurlela Senin (20/5/2024).

Nurlela merupakan anak bungsu dari lima saudara. Setelah lulus dari Madrasah Tsanawiyah (Mts), Nurlela disebut sempat bekerja di Jakarta sehingga jarang di rumah.

“Sebelumnya dia kerja di Jakarta sebagai pembantu rumah tangga selama satu tahun. Lalu sempat pulang dan pergi lagi pada tanggal 23 Agustus 2022 ke Bogor,” ungkap Neneng.

Menurut Neneng, adiknya saat itu mengaku mendapat tawaran untuk bermain sinetron. Bahkan Nurlela sampai minta didoakan lolos casting untuk menjadi artis.

Meski begitu, Neneng menyebut menjadi artis bukan impian adiknya. Adapun keputusan Nurlela untuk mengambil tawaran kerja di Bogor saat itu dengan alasan agar lokasi pekerjaan tak terlalu jauh dari Sukabumi atau rumahnya.

Neneng kemudian menceritakan detik-detik sebelum Nurlela berangkat sendirian menggunakan travel ke Bogor.

“Sebelum Nur berangkat, sempat calon majikannya itu menelepon ke ibu, bilangnya akan digaji Rp2,5 juta dan fasilitas lainnya sehingga ibu percaya,” ucap Neneng.

Setelah dua minggu di Bogor, lanjut Neneng, Nurlela sempat beberapa kali melakukan kontak dengan keluarga terutama sang ibu Erop (64 tahun), namun dengan beberapa nomor ponsel yang berbeda.

“Katanya nomor majikannya yang disebut Aa dan Teteh. Adapun HP miliknya katanya hilang. Dia menelepon meminta uang dengan nada bicara tinggi, tidak seperti biasanya bahasa Nur begitu sama ibu. Setiap nelepon juga tidak lama, lalu dilanjutkan sama Aa atau Teteh, yang katanya majikannya,” jelas Neneng.

Neneng menyebut pihak keluarga sempat tiga kali mengirim uang senilai Rp 8 juta, tetapi kepada nomor rekening atas nama orang lain. Saat meminta yang keempat kali, keluarga merasa ada yang janggal sehingga tidak dikirim.

“Nomor rekening itu domisilinya ada di Tangerang. Tiga kali minta uang itu dengan berbagai macam alasan, seperti buat beli motor, lalu biaya latihan sinetron dan ikut casting artis,” jelasnya.

“Terakhir minta lagi tidak dikabulkan, sehingga semua nomor yang pernah menghubungi selama tiga bulan ada 5 nomor dan nomor Nur sendiri tidak aktif hingga saat ini,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Desa Sindangraja, Anggi mengatakan, bahwa pihaknya baru mengetahui Nurlela hilang kontak sekitar setahun yang lalu dari kerabatnya yang bekerja di Jakarta.

“Kami mengetahui bahwa Nur hilang kontak dengan keluarganya sejak setahun yang lalu dan saat itupun kami telah mengutus Kasipem dan Kadus untuk memastikan dan minta kronologinya kepada pihak keluarga,” tegasnya.

Setalah mendapat keterangan dari pihak keluarga, lanjut Anggi, pihaknya saat itu menawarkan untuk memfasilitasi, terutama mengantar ke pihak polisi, akan tetapi Erop ibunda dari Nurlela sudah mempercayakan kepada menantunya.

“Setalah itu ramai lagi bahwa Nur belum diketahui keberadaannya dan keluarga baru melaporkan pada 15 Mei 2024 kemarin. Ya, dikira selama ini sudah ditemukan keberadaannya, padahal Kasipem dan Kadus pernah datang lagi kepada keluarga untuk mengetahui kelanjutannya,” ucapnya.

“Kalau sudah laporan sama pihak Polisi, tentunya kami akan segera komunikasi dan koordinasi dengan Polsek Curugkembar,” imbuhnya. (sumber : sukabumiupdate.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!