SDS Miftahul Falah Laksanakan Simulasi Assesmen Kompetensi Minimum (AKM)
PORTALBELANEGARA.COM, Garut – Sekolah Dasar Swasta (SDS) Miftahul Falah melaksanakan kegiatan Simulasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) siswa dan siswi kelas V, sebagai salah satu instrumen Asesmen Nasional (AN) sebagai pengganti Ujian Nasional (UN). Bertempat di SDS Miftahul Falah, Kampung Sirnasari Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Senin (30/8/2021)
Dikatakan Siti Masitoh, S.Pd., kepada Portal Bela Negara, “setelah dilakukan verifikasi oleh dinas terkait kesiapan SDS Miftahul Falah untuk melaksanakan AKM secara mandiri. Selanjutnya kami menyesuaikan dengan apa yang kami sanggupi yaitu kami siap melaksanakan AKM secara Mandiri. Persiapan yang kami lakukan diantaranya penyediaan sarana dan prasarana, seperti jaringan internet, PC server dan yang lainnya,” katanya.
“Alhamdulilah simulasi ini dapat terlaksana meskipun masih ada kendala seperti kendala dalam jaringan, leptop. Mudah-mudahan ini akan kami jadikan bahan evaluasi agar pelaksanaannya nanti berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala apapun,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, saat melakukan monitoring pelaksanaan simulasi AKM, Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Cikajang Otang Saepuloh, S.IP., MM., juga mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Melihat kesiapan SDA Miftahul Falah dalam rangka simulasi AKM sebagai salah satu instrumen Assesmen Nasional (AN) luar biasa. Melihat kesiapan anak-anak, mereka sepertinya sudah biasa menggunakan leptop. Sepertinya mempermudah ketika menghadapi Assesmen Nasional,” ucapnya.
“Saya mengapresiasi Kepala Sekolah, para guru yang ada disini. Sekolah swasta bisa secara mandiri melaksanakan AKM. Mudah-mudahan nanti pada waktunya segala kendala dapat teratasi sehingga hasilnya memuaskan,” sambung Otang.
“Di Kecamatan Cikajang sendiri ada dua sekolah yang melaksanakan AKM secara mandiri yaitu SDA Miftahul Falah dan SD IT Ar Rasyid. Jadi kemungkinan SDS Miftahul Falah akan di tumpangi oleh SD terdekat nanti pada pelaksanaannya,” pungkas Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Cikajang tersebut.
Selain AKM, ada juga instrumen lain seperti survei karakter dan lingkungan belajar. Instrumen AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid.
Dikutip dari laman resmi Kemdikbud, terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM yakni:
1) Literasi membaca
Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
2) Literasi matematika (numerasi)
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Adapun, pada literasi membaca dan numerasi, mencakup beberapa kompetensi, di antaranya:
1) Mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis
2) Keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari
3) Keterampilan memilah serta mengolah informasi.
Berbeda dengan Ujian Nasional, Asesmen Nasional instrumen AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya.
Hal tersebut bertujuan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten. Kompetensi yang diukur yaitu literasi dan numerasi dengan meninjau tiga aspek yaitu konten, proses kognitif, dan konteks.
AKM sendiri memiliki bentuk soal yang terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian.