Penggalangan Ban Bekas Untuk Pertebal Tanggul Pengaman di Tikungan Maut Gibod Banyumas

PORTALBELANEGARA.COM, Banyumas – Babinsa Petahunan, Koramil 15 Pekuncen, Kodim 0701 Banyumas, Serka Eko Budi Wiyono, mengajak masyarakat Kecamatan Pekuncen khususnya, dan Kabupaten Banyumas umumnya, untuk melakukan aksi sosial pengadaan ban bekas guna mempertebal tanggul di tikungan maut gibod, wilayah Desa Cikawung, yang sering terjadi kecelakaan lalu-lintas masuk jurang.

Dijelaskan Babinsa tersebut, pihaknya bersama Babinsa Semedo, Serka Joko Arif Nugroho, dan juga segenap unsur di kedua desa, termasuk Bhabinkamtibmas, terus mempertebal tanggul dari bambu (2-3/8), dan road barrier beton sepanjang 38 meter dengan ketinggian 20 centimeter, yang telah dipasang Dishub Banyumas (4/8).

“Semoga dengan publikasi pasca TMMD Reguler 108 Banyumas, yang diunggah sejumlah media yang mensupport Kodim Banyumas, masyarakat Banyumas umumnya tahu dan tergerak untuk membantu ban bekas di tikungan gibod,” ujarnya, Selasa (4/8/2020).

Ditambahkannya, tanggul yang baru dipasang pada Minggu 2 Agustus 2020 kemarin, telah menyelamatkan satu orang pemuda asal Desa Cibangkong, Pekuncen, yang mengalami kecelakaan karena rem blong saat menuruni tanjakan ekstrim gibod (3/8).

“Pemuda asal Desa Cibangkong itu selamat tidak masuk jurang dengan kedalaman 10 meter di tikungan bawah gibod, karena menabrak tanggul darurat dari bambu yang baru dipasang sehari sebelum kejadian,” imbuhnya.

Saat itu tanggul/pembatas jalan belum terpasang ban bekas, sehingga korban mengalami benturan di kepala dan badan.

“Ini juga respon terkait mulai banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Petahunan, khususnya melihat air terjun tingkat tujuh Curug Nangga dan pemandangan alam Bukit Watu Kumpul,” pungkas Eko.

Sekedar diketahui bersama, korban luka-luka di tikungan maut tersebut sudah tak terhitung lagi, sementara korban jiwa sudah mencapai belasan sejak 2018 silam karena masuk jurang. Mayoritas adalah pengendara motor matic yang kurang pengalaman karena menekan tuas rem terlalu lama.

Korban meninggal masuk jurang terakhir terjadi lima bulan lalu, yaitu sepasang suami istri asal Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, yang berboncengan sepulang dari Obyek Wisata Watu Kumpul.

Sementara kecelakaan masuk jurang terakhir yang juga masuk jurang, adalah sepasang suami-istri asal Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, selepas mengunjungi Obyek Wisata Watu Kumpul dan melihat pelepasan Satgas TMMD Reguler 108 Banyumas yang purna tugas di Desa Petahunan (29/7).

Korban laki-laki mengalami patah paha kaki kanan saat menabrak pohon sengon di kedalaman 5 meter, sedangkan istrinya fraktur tulang pinggul di kedalaman 7 meter.

Kini mereka masih menjalani pengobatan di RS. Ortopedi Purwokerto, dan alternatif. (Aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!