Pemahaman Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Bagian I

Pengertian Sejarah
Sejarah secara etimologi atau secara harfiah berasal dari kata bahasa Arab sajaratun artinya pohon. Dalam kamus Bahasa Indonesia kata sejarah berarti asal-usul (keturunan) silsilah, peristiwa atau kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Jika silsilah, asal-usul dan peristiwa atau kejadian-kejadian dibuat skema menyerupai pohon lengkap dengan cabang, ranting dan daun, maka tersirat makna pertumbuhan atau perkembangan dari pohon, dimana sejarah adalah sebagai akarnya.

Arti sejarah menurut pendapat beberapa ahli seperti antara lain Mohammad Hatta, mengatakan bahwa sejarah bukan sekadar melahirkan asal mula dari kejadian masa lalu, tetapi pemahaman masa lampau yang mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi problematika pelajaran bagi manusia berikutnya. Edward Hallet Carr mengungkapkan bahwa sejarah sebagai dialog antara masa lampau dan masa sekarang yang akan selalu berkaitan. Pengetahuan manusia terdahulu akan berpengaruh terhadap generasi selanjutnya yang menjadikan sejarah sebagai patokannya.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa, dalam sejarah ada 3 masa yang akan saling melengkapi satu dengan yang lainnya, yaitu: Masa Lalu, merupakan gambaran kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lalu dimana generasi berikutnya akan dapat menganalisis hubungan sebab akibat terjadinya suatu peristiwa berdasarkan catatan dalam sejarah; Masa Kini, yaitu masa dimana manusia mengalami masa sekarang atau saat ini dialami, dengan mengacu pada pemahaman dari peristiwa di masa lalu sebagai cerminan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; dan Masa Depan, yaitu masa yang akan datang dimana segala sesuatu itu belum terjadi, dan sadar atau tidak sadar segala sesuatu yang dilakukan pada masa kini akan mempengaruhi masa depan.

Manfaat Sejarah
Sejarah adalah segala hal yang berkaitan dengan masa lampau yang sangat kaya dengan berbagai pengalaman yang berharga, baik pengalaman positif maupun pengalaman negatif, yang merupakan guru terbaik di dalam siklus kehidupan manusia. Berikut ini beberapa manfaat dari sejarah, antara lain :

a. Sejarah memberikan pelajaran yang baik. Sejarah memberikan pengetahuan dan khazanah keilmuan dari masa ke masa dan dari generasi ke generasi, dimana seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi di masa lalu, mengenali siapa saja yang terlibat, dimana kejadian itu berlangsung, kapan peristiwa itu terjadi, serta dampak apa saja yang mempengaruhi kehidupan setelahnya.

Dengan mempelajari sejarah, seseorang dapat menilai dan mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu, baik berupa peristiwa positif maupun berupa peristiwa negatif. Semua kejadian bisa mengubah persepsi orang mengenai masa depan yang sebagaimana mestinya. Sebab setiap peristiwa yang terjadi pada masa lampau merupakan titik dimana masa depan akan dimulai. Jadi, sejarah dapat dikatakan sebagai sesuatu yang sangat berharga, karena dari sana lah kita mampu untuk memperbaiki masa depan agar masa depan yang kita lalui nanti akan jauh lebih baik, dan berusaha sebaik mungkin agar kesalahan di masa lampau tidak terulang kembali.

b. Sejarah memberikan kesadaran waktu. Sejarah menyadarkan bahwa kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan, dan perkembangannya terus berjalan melewati waktu. Hal ini menyadarkan kita bahwa peristiwa-peristiwa sejarah sebagai sesuatu yang terus bergerak dari masa silam, bermuara ke masa kini, dan berlanjut ke masa depan. Karena waktu itu pasti terus berjalan, baik di saat seseorang sedang melakukan rencana besar ataupun di saat sedang santai dan bersenang-senang. Dengan memiliki kesadaran waktu, seseorang akan berupaya untuk mengukir sejarahnya dengan sebaik-baiknya.

c. Sejarah sebagai sumber inspirasi. Pengetahuan dan cita-cita masa lampau dapat menjadi sumber ilham atau inspirasi yang penting dalam rangka menumbuhkan cita-cita masa kini dan masa depan. Banyak peristiwa-peristiwa simbolik dalam sejarah yang mengubah pandangan tentang masa depan, peristiwa tersebut mengandung memori tersendiri bagi semua orang yang terlibat di dalamnya, yang mungkin akan diceritakan kembali secara turun-temurun, dan tidak akan pernah hilang, karena sejarah tidak pernah basi untuk menjadi topik pembicaraan dan akan tetap abadi. Banyak pergerakan yang muncul karena terinspirasi dari sejarah.

d. Sejarah menumbuhkan rasa kebangsaan (nasionalisme). Perjalanan terbentuknya bangsa Indonesia yang didorong oleh adanya kesamaan sejarah yang besar di masa lampau, dan adanya kesamaan keinginan untuk membuat sejarah besar di masa yang akan datang. Sejarah telah mencatat kesamaan-kesamaan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, yaitu di antaranya: sama-sama menderita dijajah Belanda dan bangsa barat lainnya, sama-sama memiliki tujuan untuk merdeka; dan sama-sama memiliki sejarah masa lalu yang berkaitan erat. Hal ini dapat menumbuhkan rasa solidaritas tinggi serta mengukuhkan semangat kebangsaan. Selain itu, dengan mempelajari tokoh-tokoh yang hidup di masa lalu akan memperkuat rasa cinta kita terhadap bangsa, kita akan menyadari bahwa pendahulu kita adalah bangsa yang kuat, bangsa yang tangguh, dan bangsa yang tidak takut mati terhadap ancaman dan serangan dari bangsa penjajah.

e. Sejarah menegaskan jatidiri bangsa. David Gordon mengungkapkan bahwa sejarah merupakan pengalaman kolektif suatu bangsa pada masa lampau. Segala sesuatu yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang kemudian disebut sebagai pahlawan, menjadi sumber identitas dari bangsa terkait dengan memberikan makna untuk menentukan nasib perjalanan sejarah bangsa tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa, kepribadian dan identitas atau jatidiri nasional suatu bangsa terbentuk dari keseluruhan pengalaman perjalanan sejarah bangsa tersebut, yang diukir oleh tokoh-tokoh para pendahulu.

3. Sejarah dalam Kesadaran Bela Negara Bela negara dimaknai sebagai tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga
negara, baik secara perorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara, yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.

Sikap dan perilaku bela negara setiap warga negara, pada hakikatnya merupakan kesadaran dan kesediaan berbakti pada NKRI serta kesediaan berkorban membela NKRI. Seperti yang telah dijelaskan di muka terkait manfaat dari sejarah, maka sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam kesadaran bela negara dapat dikatakan merupakan:

a. Sumber pelajaran sikap dan tindakan para pendahulu dalam upayanya menjaga keberlangsungan hidup bangsa dan NKRI. Sikap ulet dan pantang menyerah serta kepiawaian dalam merumuskan dan menerapkan strategi, lengkap dengan kesalahan dan keberhasilan dari segala upaya yang dilakukan, merupakan pelajaran bagi generasi berikutnya.

b. Sumber kesadaran waktu, maksudnya sumber yang menyadarkan bahwa semua peristiwa demi peristiwa sejarah terus bergerak dari masa silam, bermuara ke masa kini dan berlanjut ke masa depan, yang akan selalu tercatat dalam sejarah. Hal ini menyadarkan kita agar selalu berupaya melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara, karena semua itu akan tercatat dalam sejarah dan berpengaruh pada perkembangan generasi berikutnya.

c. Sumber inspirasi yang akan mengilhami dan memotivasi kita untuk melakukan berbagai inovasi dan kreativitas yang bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang dicontohkan oleh para pendahulu. Hal ini merupakan upaya mengangkat harkat dan martabat diri sendiri, masyarakat dan bangsa Indonesia, agar disegani dan dihormati oleh bangsa lain di percaturan dunia internasional.

d. Sumber yang menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang muncul karena adanya kesamaan sejarah yang besar di masa lampau, dan adanya keinginan untuk membuat sejarah yang besar di masa yang akan datang. Sumber yang menyadarkan bahwa seluruh warga negara Indonesia adalah senasib dan sepenanggungan, bahwa walaupun terdiri dari beragam agama, suku, ras, adat istiadat, dan strata sosial, namun kita disatukan sebagai bangsa Indonesia yang memiliki solidaritas tinggi dalam mengukuhkan semangat kebangsaan dalam menjaga kedaulatan, dan keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan bagi segenap bangsa Indonesia dan NKRI.

e. Sumber yang menyadarkan bahwa jatidiri bangsa yang merupakan identitas
bangsa dibentuk secara berkesinambungan oleh para pendahulu dari masa ke masa, dari peristiwa ke peristiwa yang tercatat dalam sejarah. Berdasarkan pemahaman makna sejarah perjuangan bangsa Indonesia bagi kesadaran bela negara tersebut, maka pembahasan lebih lanjut dalam modul ini akan mengacu pada kelima sumber yang terurai di atas, yang dikelompokkan ke dalam urutan periode sebagai berikut:

a. Periode Pembangunan Bangsa dan NKRI, yang meliputi berbagai peristiwa atau kejadian di awal kemerdekaan, hingga terbentuk dan berlangsungnya Republik Indonesia Serikat, dari tahun 1950 sampai dengan tahun 1959. Diawali dengan catatan sejarah tentang lahirnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dan NKRI.

b. Periode Penataan Bangsa dan NKRI, yang meliputi berbagai peristiwa atau kejadian di era demokrasi terpimpin hingga era orde baru dari tahun 1966 sampai dengan tahun 1998.

c. Periode Stabilisasi Kehidupan Bangsa dan NKRI, yang meliputi berbagai peristiwa atau kejadian di era reformasi hingga masa kini.

d. Menyiapkan generasi bangsa menuju ekonomi digital dalam gerakan nasional bela negara.

Sumber : Modul PKBN SERI 1 Wajib Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Gerakan Nasional Bela Negara  yang di keluarkan oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI.

Ditulis ulang oleh : Cepi Gantina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!