Pelajar dan Pemuda Cidahu diberikan Wawasan Kebangsaan oleh Dandim 0607/ Kota Sukabumi

PORTALBELANEGARA.COM || Sukabumi – Bertempat di Batu Tapak Camping Ground, Jl.Raya Cangkuang Km.12 Cidahu, Sukabumi telah dilaksanakan Pemberian Wawasan Kebangsaan kepada pelajar dan Pemuda yang dihadiri sekitar 50 orang, Kamis (03/11/2022).

Komandan Kodim 0607/Kota Sukabumi Letkol Inf Dedy Ariyanto, S.I.P., M.M.,M.Han., M.I.Pol. memberikan materi Wawasan Kebangsaan kepada perwakilan pelajar dan Pemuda kecamatan Cidahu .Kegiatan ini diadakan dalam rangka Edukasi Pemberdayaan Politik dan Peningkatan Etika Budaya Politik yang di selenggarakan oleh Kesbangpol Kabupaten Sukabumi.

Letkol Inf Dedy Aryanto Menyampaikan ” Slide kami tidak banyak hanya tiga, pertama peta dunia, kedua peta Indonesia, ketiga Peta Kabupaten dan Kota Sukabumi dan berikutnya hanya burung Garuda dan bendera merah putih.Kondisi di dunia mungkin saat ini kita mengalami kejadian yang menarik, alhamdulilah di negeri kita yang sangat subur,” ucapnya.

Ternyata dalam hidup bernegara kita tidak terlepas dari pengaruh globalisasi, saat ini yang lagi trend di dunia adalah perang antara Ukraina dengan Rusia. Kita pahami dulu jadi Indonesia ini adalah bagian dari dunia, kita adalah satu dari sekian ratus di dunia yang diakui oleh PBB. Perang tersebut ternyata tidak hanya cukup perang antara rudal dengan rudal, tank dengan tank, kapal perang dengan kapal perang bahkan kemarin menteri perekonomian kreatif pada saat acara di Bali menyampaikan justru perang yang dilakukan oleh Rusia dengan Ukraina keuntungan dampak perang Rusia 5 Billion Dollar/hari.

Termasuk adik-adik sekalian tugas adik-adik belajar dulu, lihat dulu, pelajari semua teori kaitan ideologi, kebangsaan, bernegara karena kalau tidak dipahami nanti larinya ketidakpahaman intelijensia. Tadi Pak Sekretaris bicara masih ada beberapa daerah yang pemilihnya rendah, golput merupakan hak untuk menjerumuskan negara. Di muslim jangankan kita ramai-ramai, sholat berdua saja harus ada yang memimpin apalagi bicara Desa, Kabupaten, Pemilihan Presiden.

Politik merupakan seni untuk memimpin hanya saja politik sekarang di politisir yang memiliki kesan negatif. Dari jaman BPUPKI merancang Pancasila itu sejarahnya panjang, tapi disitu menyatukan bermacam-macam keyakinan. Hampir semua moto di seluruh wilayah berbicara kesejahteraan, kalau berbicara kesejahteraan standarnya masih belum ada kesetaraan. Begitupun dalam bernegara perlu standar, standar kita itu ideologi Pancasila.

Hatington menyatakan, “yang terjadi sekarang perang antara muslim dan non muslim, disitulah keluar radikalisme, terorisme, dan intoleran. Hampir di seluruh dunia perang terhadap terorisme, yang paling di marjinalkan agama Islam karena mayoritas di Indonesia adalah agama Islam.
Pesan kami jalin persatuan dan kesatuan, salah satu untuk memecahkan konflik yaitu dengan cara seperti ini duduk bersama, kita saling kenal, tahu latar belakang, dan lain sebagainya. Kalau kita mengedepankan perbedaan maka negara ini akan runtuh,” katanya.

“Kami ingatkan yang golput hati-hati kalian, ingat hak kalian golput itu menjerumuskan negara.” pungkasnya (Pendim0607).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!