Menhan : TNI AL Garda Terdepan Penjaga Kedaulatan Bangsa
PORTALBELANEGARA.COM, Jakarta – TNI Angkatan Laut (TNI AL) menjadi garda terdepan sebagai penjaga kedaulatan bangsa. “Kita negara kepulauan tergantung pada udara dan maritim, sehingga, TNI AL melalui kapal perangnya dan unsur pesawat udara yang melaksanakan patroli maritim merupakan garda terdepan penjaga kedaulatan bangsa.” Hal tersebut ditegaskan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto pada acara penyerahan tiga pesawat udara (Pesud) dari PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk TNI AL, bertempat di Apron Delivery Center PTDI, Bandung, Jawa Barat. Rabu (15/6).
Alat utama sistem senjata (Alutsista) itu terdiri dari satu unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) Full Mission, dan dua unit Helikopter AS565 MBe Panther Anti Kapal Selam (AKS) Full Mission. Penyerahan simbolik ketiga pesud dilakukan oleh Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan kepada Menhan RI yang kemudian diserahkan kepada Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.
Menhan RI menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kasal dan jajarannya yang telah menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan serta membawa bendera republik dimana-mana. “Anda menjaga kehormatan bangsa dan juga kedaulatan bangsa. Untuk itu saya akan bekerja keras beserta jajaran pertahanan untuk segera memperkuat armada-armada kita di laut dan memodernisasi kapal-kapal kita,” ujar mantan Danjen Kopassus tersebut.
Lebih jauh, Menhan mengungkapkan Indonesia harus memiliki TNI AL, TNI AU dan TNI AD, Bakamla serta Polairud yang kuat. Ini adalah tuntutan kalau mau sejahtera mudah-mudahan ini merupakan tampilan yang baik dari PTDI. “Kita berharap PTDI bisa menghasilkan laba untuk negara,” tegas Menhan RI.
Pesawat CN235-220 MPA yang akan dioperasikan oleh Skadron 800 Puspenerbal merupakan pesawat angkut militer yang secara khusus difungsikan sebagai pesawat patroli maritim, dibekali dengan Mission System yang terintegrasi ke dalam Mission Management System (MMS) dari Nexeya dan beberapa perangkat pendukung misi seperti High Performance Search Radar dengan kemampuan deteksi sejauh 200 Nautical Mile (NM) yang dapat melakukan surveillance atas wilayah permukaan laut secara continue 360° ke segala arah.
Sementara itu, Dirut PTDI mengatakan dengan tambahan kemampuan Synthetic Aperture Radar (SAR) dan Inverse Synthetic Aperture Radar (ISAR), maka Search Radar yang terpasang dapat memberikan kemampuan tidak hanya mendeteksi keberadaan target, tetapi juga dapat memberikan tampilan citra dari target sejauh 60 NM, jauh sebelum adanya visual contact. Pesawat yang ditenagai oleh mesin General Electric CT7-9C ini juga dilengkapi dengan Automatic Identification System (AIS) untuk mengidentifikasi kapal dan Forward Looking Infra-Red (FLIR).
Sementara itu, Helikopter AS565 MBe Panther Full Mission AKS yang nantinya akan di bawah komando Skuadron 400 Wing Udara 1 mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan Dipping Sonar L3 Ocean System DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS), yang dapat beroperasi optimal di area laut dangkal, maupun laut dalam. Helikopter AKS ini dirancang ideal untuk melakukan redetection, melokalisir sasaran dan melancarkan serangan torpedo di perairan.
Sumber : Dinas Penerangan Angkatan Laut.