Kunjungan Ketua Umum Perhimpunan Anak Desa Indonesia (PADI) ke Koperasi Agro Tora Wajasakti Warungkiara Sukabumi
PORTALBELANEGARA.COM, Sukabumi – Ketua Umum Perhimpunan Anak Desa Indonesia (PADI) Rizki Akbar Fatoni beserta Sekjen dan rombongan melaksanakan kunjungan silaturahmi ke Koperasi Agro Tora Wajasakti Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Rabu (05/10/2021).
Hadir dalam kunjungan tersebut Ketua Koperasi Agro Tora Wajasakti, Ketua Puloh Saepul Anwar, Sekretaris Hendra Hendrawan, Bendahara Dede Supriatna beserta pengawas dan pembina Koperasi Agro Tora beserta anggota perwakilan koperasi dari masing-masing desa.
Dalam kunjungan tersebut adalah dalam rangka silaturahmi dan kolaborasi, sesuai dengan arahan menteri koperasi bahwa koperasi harus melaksanakan korporatisasi dan membangun ekosistem dalam usahanya. Acara kunjungan dilaksanakan di kantor koperasi di Jalan Halimun RT 2 RW 6, Desa warungkiara, Kabupaten Sukabumi.
Dalam sambutannya Akbar Menyatakan bahwa PADI adalah perhimpunan Anak muda yang mempunya visi kembali ke desa dengan kembali ke kearifan lokal. PADI sudah hadir di seluruh provinsi se Indonesia dengan berbagai potensi masing-masing. Dengan semangat menjaga ketahanan pangan masyarakat desa seluruh Indonesia.
Masih menurut Akbar, “Program unggulan PADI diantaranya, menciptakan Agrowisata berbasis potensi wilayah dan daerah masing- masing dengan merangkul penggiat di desa dengan memberikan akses permodalan, teknologi dan pasar,” katanya.
“PADI juga Berfokus dalam Bidang pendidikan dengan meningkatkan sumber daya manusia yang ada di desa. Agar mempunyai daya saing dari berbagai bidang. PADI sudah menginisiasi Dengan mendirikan Sekolah Tani Indonesia,” sambungnya.
“PADI sedang memperjuangkan Corporate Social Responsibility (CSR) dari para pengusaha dan perusahaan luar negeri yang berbisnis di Indonesia. Untuk di dayagunakan untuk penerima manfaat diantaranya seperti petani warungkiara. Padi bekerjasama dengan Lembaga Pengembang CSR Indonesia (LPCI) sebagai pengelola CSR Indonesia. akan mendorong agar petani di Warungkira mendapat manfaat CSR tersebut,” terangnya.
Sekjen Padi menambahkan. “Padi berangkat dari keresahan-keresahan dari para generasi muda pertanian. Sebagai anak muda sangat mengharapkan kolaborasi sinergis antara anak muda dengan generasi pertanian yang senior. Agar bersama-sama mengembalikan kejayaan pertanian Indonesia. Adapun kelemahan petani Indonesia adalah aspek modal, lahan, teknologi dan pasar. Kelemahan ini Padi mempunyai konsep bagaimana solusi dan menutupinya. Maka semangat kebersamaan, sinergitas dan konektivitas adalah kunci keberhasilan petani Indonesia, baik yang muda maupun yang tua,” tutupnya. (Tantan Husnatani)