Kodim 0622/Sukabumi Gelar Kegiatan Komsos Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme Triwulan III TA. 2020

PORTALBELANEGARA.COM, Kab.Sukabumi – Untuk terus menanamkan falsafah bangsa dan negara, serta menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme dan patriotisme, Kodim 0622/Sukabumi menggelar kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) Triwulan III Tahun 2020 di Aula Makodim 0622/Sukabumi dengan mengusung tema “Merawat Kebhinekaan Untuk Tangkal Radikalisme / Separatisme Dalam Bingkai NKRI”. Kamis (03/09/2020).

Pada kegiatan tersebut Kodim 0622/Kab. Sukabumi menghadirkan 4 orang pemateri, diantaranya Danramil 2209/Lengkong Kapten Inf Suwarsono, Danramil 2202/Palabuhanratu Kapten Inf Budi H.P, Danramil 2207/Jampang Tengah Kapten Inf Sudaryono, Danramil 2206/Parakansalak Kapten Inf Agus Rahman, dan dihadiri oleh seluruh Danramil di wilayah teritorial Kodim 0622/Sukabumi, serta Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat.

Dalam acara pembukaan Pokja TW III Kodim 0622/Sukabumi tersebut Komandan Kodim 0622/Sukabumi Letkol Arm Suyikno yang diwakili oleh Danramil 2209/Lengkong Kapten Inf Suwarsono menjelaskan tentang UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.

“Peran TNI dalam penanganan terorisme dalam UU No. 34 Tahun 2004 sangatlah kurusial dan sangat mendasar, salah satunya dalam pasal (7 ) ayat 1 dan 2 wajib melindungi bangsa dan negara dari berbagai ancaman dan gangguan, mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” papar Kapten Suwarsono.

Kapten Suwarsono mengatakan bahwa ancaman dan bahaya yang merongrong bangsa Indonesia ini bukan hanya dari luar, akan tetapi dari dalam pun sangat perlu diwaspadai.

“Kita jangan sampai lengah karena bahaya ataupun ancaman itu bukan hanya dari luar saja, dari dalam negeripun perlu kita waspadai,”imbuhnya.” bahaya terorisme dan separtisme ini yang akan meluluhlantahkan persatuan dan kesatuan, Bhineka Tunggal Ika serta dapat merusak nilai-nilai tatanan kehidupan dari waktu ke waktu,” jelas Suwarsono.

Menurutnya generasi bangsa Indonesia ini akan di cuci otaknya dengan doktrin-doktrin, dengan cara terus memicu konflik horizontal dalam kehidupan sosial dan masyarakat, sehingga setiap tindakannya tidak menggunakan akal dan logika, brutal dan membabibuta sehingha keluar dari falsafah bangsa dan Bhineka Tunggal Ika.

“Agar kita tidak lengah dalam mengisi peradaban di zaman milenial, modern dan teknologi canggih ini marilah kita rawat dan kita jaga serta mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika ini dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

Sementara itu, Danramil 2202/Palabuhanratu Kapten Inf Budi HP selaku pemateri kedua menyampaikan bahwa untuk menangkal faham-faham yang akan merusak tersebut harus bersama-sama dengan cara menguatkan tali silaturahmi, memberikan sosialisasi wasbang, mengayomi dan terus membantu masyarakat agar doktrin atau virus yang merusak kehidupan tidak masuk.

Selain itu, sebagai garda terdepan TNI harus terus berupaya mendukung dan membantu program kerja pemerintah yang lainnya seperti dalam program ketahanan pangan sektor pertanian, program kesehatan dalam penanganan dan penanggulangan Covid 19, sehingga dengan landasan Pancasila dan UUD 1945 tetap optimis semua gangguan dan ancaman akan teratasi.

Pemateri ketiga Danramil 2207/Jampang Tengah Kapten Inf Sudaryono memaparkan
bahwa untuk membendung atau menangkal bahaya radikalisme/Separatisme tersebut, kecerdasan intelegensi dalam menangkap situasi dan kondisi di wilayah masing-masing harus ditingkatkan.

“Untuk lebih mewaspadai dan membendung paham radikalisme dan separtisme,serta dampak negatif dari perkembangan jaman yang lainnya kecerdasan intelegensi kita dalam melihat, menangkap situasi dan kondisi harus terus di tingkatkan,” paparnya.

Sementara itu Danramil 2206/Parakan salak Kapten Agus Rahman dalam pemaparannya menyampaikan bahwa TNI harus cekatan dalam mengendalikan segala sesuatu untuk pertahanan Indonesia dan akan terus mendukung program kerja pemerintah.

“Program kerja kita akan terus mendukung terhadap apa yang sudah di programkan oleh pemerintah seperti Percepatan penanggulangan dan pencegahan penyebaran Covid-19, Ketahanan pangan nasional yang dimulai dari ketahanan pangan daerah,” paparnya.

Diakhir Kapten Agus menyampaikan bahwa TNI dalam melihat dan menganalisa sebuah ancaman baik radikalisme dan separatisme, bukan hanya merupakan ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat saja, akan tetapi merupakan ancaman terhadap negara.

“Bagi TNI dalam melihat ancaman radikalisme dan separatisme itu bukan hanya ancaman terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat saja, akan tetapi analisa kami itu merupakan ancaman yang serius bagi kedaulatan bangsa dan negara, sehingga marilah kita rawat, dan tumbuhkembangkan jiwa nasionalisme dan patriotisme yang diikat kuat oleh nilai-nilai luhur Pancasila,” pungkasnya. (Asep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!