Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah V Dukung Gerakan Penghijauan di Cikajang


PORTALBELANEGARA, Garut || Upaya penghijauan di Kecamatan Cikajang terus mendapat perhatian dari berbagai pihak. Salah satu inisiatif yang kini menjadi sorotan adalah Silaturahmi Hijau, forum diskusi yang mempertemukan berbagai elemen masyarakat untuk bersinergi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Cikajang ini dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah V Kabupaten Garut, Dedi Sudadi, S.Hut., MM., bersama Camat Cikajang, Riyana Tasripin, Ketua Forum Peduli Cikajang (FPC) Dayat Hidayat, Ketua Forum Peduli Lingkungan Masyarakat Ciarileu (FPLMC) H. Jaeni, serta sejumlah perwakilan organisasi dan komunitas lingkungan.
Penghijauan Gunung Congkrang Jadi Fokus Utama
Forum ini diinisiasi oleh Tim Kolaborasi Hijau, yang kini tengah menjalankan program penghijauan reguler di Blok Gunung Congkrang. Program yang telah berlangsung hingga tahap ke-11 ini mendapatkan apresiasi tinggi dari Kepala Cabang Dinas Kehutanan.
“Saya mengapresiasi konsistensi Tim Kolaborasi Hijau dalam menjalankan penghijauan berkelanjutan. Kepedulian terhadap lingkungan harus menjadi gerakan bersama. Dinas Kehutanan akan terus mendukung upaya ini agar dampaknya semakin luas,” ujar Dedi Sudadi dalam sambutannya.
Camat Cikajang, Riyana Tasripin, juga mengungkapkan apresiasinya terhadap inisiatif ini. Ia menekankan bahwa penghijauan yang dilakukan bukan hanya menyelamatkan alam, tetapi juga menggerakkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Gerakan ini luar biasa. Ini bukan sekadar program, tetapi sebuah gerakan kolektif yang harus menjadi inspirasi bagi daerah lain,” tuturnya.

Kunjungan ke Posko Sedekah Oksigen
Usai pertemuan di aula, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah V melanjutkan kunjungan ke Posko Sedekah Oksigen yang terletak di Alun-alun Cikajang. Posko ini merupakan bagian dari program Kolaborasi Hijau yang digelar selama bulan Ramadhan 1446 H, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menanam pohon.
Posko tersebut menjadi pusat distribusi bibit pohon yang diadopsi dari masyarakat untuk ditanam dalam rangka mendukung program Kolaborasi Hijau. Hingga saat ini, lebih dari 2.000 bibit telah terkumpul dalam dua minggu.
“Gerakan Sedekah Oksigen ini sangat luar biasa. Ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai dari langkah kecil yang berdampak besar. Saya harap program ini terus berjalan dan semakin banyak masyarakat yang terlibat,” kata Dedi Sudadi.
Menurutnya, perbaikan lingkungan tidak selalu harus mengandalkan anggaran pemerintah, tetapi bisa didorong melalui partisipasi dan gotong royong masyarakat.
“Yang terjadi di Cikajang ini adalah contoh nyata bagaimana masyarakat bisa bergerak secara mandiri untuk menjaga lingkungan. Saya berharap, gerakan Kolaborasi Hijau ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi daerah lain. Seperti yang disampaikan Bapak Gubernur, Leuweung hejo, masyarakat bisa ngejo hutan yang hijau akan membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya,” pungkasnya.
Dengan semakin kuatnya sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat, program penghijauan di Kecamatan Cikajang diharapkan dapat terus berkembang. Gerakan Kolaborasi Hijau bukan hanya sebuah inisiatif sementara, tetapi telah menjadi bagian dari budaya lingkungan yang berkelanjutan demi masa depan yang lebih hijau dan lestari. (Gae’s)