Karakter Kepemimpinan Nasional yang Memperkuat Sistem Pertahanan Negara di Era Globalisasi (Part 2)
Kondisi Lingkungan Strategis di Era Globalisasi
Oleh : Sifra Panggabean, SH, Msi (Han)
PORTALBELANEGARA.COM – Dalam Buku Putih Pertahanan (2015) diuraikan bahwa perkembangan lingkungan strategis yang dinamis dewasa ini memengaruhi penyelenggaraan pertahanan negara. Dinamika yang perlu dicermati dalam kurun lima tahun ke depan diantaranya pertumbuhan ekonomi yang berimplikasi pada perkembangan kekuatan militer khususnya di kawasan Asia Pasifik. Dinamika ini sangat memengaruhi pola dan bentuk ancaman yang semakin kompleks dan multidimensional, berupa ancaman militer, ancaman non-militer dan ancaman hibrida yang dapat dikategorikan dalam bentuk ancaman nyata dan belum nyata.
Wujud ancaman tersebut diantaranya terorisme dan radikalisme, separatisme dan pemberontakan bersenjata, bencana alam, pelanggaran wilayah perbatasan, perompakan dan pencurian kekayaan alam, wabah penyakit, serangan siber dan spionase, peredaran dan penyalahgunaan narkoba serta konflik terbuka atau perang konvensional. Kondisi dalam negeri juga tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan strategis yang dipicu oleh faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan. Perkembangan ini menjadi tantangan yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan pertahanan negara di Indonesia.
Lingkungan strategis pada lingkup global ditandai dengan hegemoni Amerika di dunia mulai terancam kedudukannya terutama oleh kebangkitan Tiongkok, serta meningkatnya kekuatan negara-negara seperti Rusia dan India. Bangkitnya kekuatan baru tersebut akan menimbulkan pergeseran balance of power yang dapat mengubah pusat kekuatan dari unipolar Amerika Serikat menjadi multipolar, yang akan terjadi selanjutnya adalah masing-masing negara akan memperkuat dirinya dengan memperkuat diri atau beraliansi dengan negara kuat (Haryono, 2009).
Pada lingkup regional, perkembangan dan kecenderungan global merupakan salah satu faktor yang sangat memengaruhi dinamika keamanan kawasan regional. Kecenderungan yang muncul di kawasan adalah terjadinya pergeseran pada masalah keamanan regional, antara lain adanya konflik yang menyangkut klaim teritorial, jalur komunikasi laut dan jalur perdagangan melalui laut.
Pada lingkup domestik, Indonesia sebagai bangsa yang berada di tengah-tengah perkembangan dunia, tidak terlepas dari pengaruh perkembangan global dan regional. Dinamika politik ekonomi, sosial dan keamanan yang terjadi di kawasan, ikut berpengaruh terhadap perkembangan sosial politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia.
Isu keamanan domestik yang timbul pada dekade terakhir ini, tidak terlepas dari kontribusi faktor-faktor eksternal, baik langsung maupun tidak langsung. Selain faktor eksternal, terdapat pula sejumlah faktor internal yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan nasional. Faktor-faktor tersebut antara lain, dampak heterogenitas suku bangsa Indonesia, situasi ekonomi yang semakin berat dengan persaingan yang tinggi, serta faktor politik dan sosial.
Disamping itu, dalam Buku Putih Pertahanan (2015) diuraikan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat menciptakan peperangan berbasis jaringan yang mengandalkan keunggulan informasi, sekaligus mampu melaksanakan perang diranah digital ataupun ruang siber. Dampak yang ditimbulkan dapat menjadikan situasi keamanan dunia yang mengkhawatirkan, diantaranya kejahatan siber yang tidak mengenal batas, termasuk pemanfaatan rekayasa genetika.
Dari aspek pertahanan, ruang siber juga telah menjadi domain kelima yang dapat dijadikan sebagai medan peperangan, selain medan perang darat, laut, udara dan ruang angkasa. Penggunaan sistem, peralatan, dan platform berbasis internet cenderung semakin meluas yang berpotensi menjadi kerawanan. Pada Era Globalisasi maka lingkungan strategis memiliki bermacam-macam dinamika, dapat menimbulkan perubahan yang berdampak positif dan negatif. Bersambung…
Editor : Akbar
