Ini Rasanya Menjadi Paskibra di Masa Pandemi Covid-19
PORTALBELANEGARA.COM, Garut – Pandemi Covid-19 telah berdampak di berbagai sendi kehidupan, termasuk kepada para anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kecamatan Cikajang.
Mereka yang berharap bisa mengibarkan Sang Merah Putih dengan meriah, harus berpasrah pada kondisi pandemi Covid-19 yang melanda hampir di seluruh bagian dunia.
Shintia Mardiana dan Dewi Rahmat siswi SMA Negeri 4 Garut juga merasakan dampaknya. Mereka adalah pembawa baki pada upacara pengibaran bendera pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia tingkat Kecamatan Cikajang, yang digelar di Alun-alun Kecamatan Cikajang. Senin (17/08/2020)
Keduanya adalah bagian dari anggota Paskibra Kecamatan Cikajang angkatan 2020. Tak seperti angkatan senior mereka, tugas mereka dalam mengibarkan bendera ditunaikan secara berbeda.
Hal itu tentu membuat Shintia dan Dewi merasa sedih. Kendati begitu, keduanya tetap bersyukur karena masih berkesempatan untuk menjadi Paskibra Kecamatan Cikajang.
“Tapi alhamdulillah bagi saya ini adalah pengalaman yang tidak ada kesempatan kedua. Saya sangat bangga sekali karena ini pengalaman berharga yang hanya terjadi sekali seumur hidup,” ucap Shintia.
Keduanya juga merasa beruntung bisa menjadi Paskibra, sebab itu telah menjadi cita-cita sejak dulu.
“Paskibra mengajarkan kami tertib dan disiplin. Pelajaran yang kita terima berbeda dengan organisasi lain, cara bersikap, cara berbicara, itu terlatih,” imbuh Dewi.
Latihan tahun ini juga terbilang mendesak. Menurut tiga orang Pengibar Bendera dari SMA Negeri 4 Garut, Danda Saepul Wahid, M Ikhsan, Mochamad Ghaus menyebutkan perasaan bangganya telah menjadi bagian dari pelaksanaan upacara HUT RI Ke-75.
“Alhamdulillah pengibaran bendera tadi berjalan dengan lancar, tak sia-sia selama 1,5 bulan berlatih meskipun baru efektif latihan setelah memasuki bulan Agustus. Itu pun kita harus latihan secara bergiliran untuk menghindari kerumunan massa,” pungkas Ikhasan. (Cg)