Diduga Alami KDRT, Seorang Wanita yang Sedang Hamil di Cilaku Meninggal Dunia
PORTALBELANEGARA, Cianjur – Kisah pilu dialami oleh sepasang suami istri Sadeli dan Mumun warga kp. Cilaku hilir RT 03/03 Desa Sukasari kecamatan Cilaku kabupaten Cianjur, Keluarga tersebut memiliki anak perempuan yang sudah menikah dan sedang hamil 2 bulan dengan inisial G warga Cipeyeum, Sabtu (11-01-2025).
Cerita bermula saat Mumun menceritakan kejadian anak nya kepada awak media bahwa ia mendapat telpon dari anaknya bahwa sedang sakit gigi hingga ingin pulang kerumah ibunya untuk minta diobati.
Setelah bertemu anak saya lalu dibawa berobat ke puskesmas dikarenakan kondisi nya cukup parah lalu disarankan untuk dirujuk kerumah sakit namun dikarenakan data nya belum lengkap maka anak saya dibawa dulu pulang kerumah untuk melengkapi data kartu keluarga dan KTP sambil melihat kondisi nya,” kata Mumun.
Setelah lengkap ke esokan harinya hari rabu lalu,saya membawa nya kerumah sakit untuk dilakukan penanganan medis.Saat sore hari mantu saya datang kerumah sakit dan itupun hanya sebentar saja melihat kondisi istrinya lalu berpamitan pulang, keesokan harinya hari kamis malam kondisi anak semakin memburuk hingga pada hari Jumat pagi sekitar pukul 8 anak saya menghembuskan napas terakhir di RSUD Sayang Cianjur “ucapnya.
Setelah jenazah dibawa pulang dan pada saat mau mandikan tiba-tiba saya dikasih tau oleh tetangga nya yang akan memandikan zenasah anak saya bahwa almarhumah anaknya terlihat jelas dibagian leher, pundak dan pinggul nya keliatan lebam kaya bekas luka benda tumpul kami semua sangat kaget pada saat itu dan ada tetangga nya yang menyarankan agar ini dilaporkan dulu kepihak yang berwajib “ujarnya.
Lebih lanjut setelah dibantu para tetangga nya dengan mengawal melaporkan kejadian tersebut polisi dan pihak puskesmas bergerak cepat mendatangi rumah saya untuk memastikan apa ada unsur dugaan bekas penganiayaan atau tidak”ujarnya.
Lalu untuk memastikan benar atau tidaknya kecurigaan pihak keluarga ada dugaan penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa maka almarhum dibawa kebandung untuk dilakukan Otopsi “pungkasnya. (Rie”an)