Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Pertanian, 644 Petani di Desa Girijaya Memperoleh Kartu Tani

PORTALBELANEGARA.COM, Garut – Kementerian Pertanian (Kementan) telah meluncurkan Kartu Tani guna meningkatkan kesejahteraan para petani. Petani pun  dimudahkan dalam meningkatkan hasil produktivitas pertaniannya. Kartu Tani yang lahir dari kerjasama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan BNI memberikan kemudahan dalam pembelian pupuk bersubsidi.

Seperti kegiatan pendistribusian Kartu Tani dari Bank BNI yang dilakukan oleh Soni Muharom dari Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Cikajang. Pendistribusian Kartu Tani Kepada para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani tersebut,  dihadiri oleh Kaur Kesra, Iskandar, mewakili Kades Girijaya, Babinsa Desa Girijaya, Serka M Nur Angkotasan. Bertempat di Kp. Ciharus RT 03 RW 03, Desa Girijaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut pada hari Selasa (08/09/2020).

“Pendistribusian 644 Kartu Tani diberikan secara bertahap, hari ini baru dua Kelompok Tani, Kelompok Tani Amanah Tani dan Kelompok Tani Ciharus,” ujar Iskandar, Kaur Kesra Desa Girijaya saat menghadiri pendistribusian Kartu Tani bersama Babinsa Desa Girijaya, Serka M Nur Angkotasan.

“Diharapkan dengan mendapatkan Kartu Tani ini dapat membawa dampak yang positif bagi semua kalangan, terutama bermanfaat bagi para petani,” ujar Iskandar.

“Petani nantinya akan mendapatkan jatah subsidi pupuk melalui Kartu Tani,” pungkasnya.

Kartu Tani diserahkan oleh Soni Muharom dari Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan dan diterima oleh Dede Kusdiana selaku Ketua Kelompok Tani Ciharus.

Adapun kartu ini digunakan para petani untuk berbagai kebutuhan dalam memenuhi keperluan pertaniannya. Untuk informasi tambahan,  kami lansir berita dari kompas.com, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, Kartu Tani dapat digunakan untuk kebutuhan :

1. Pupuk bersubsidi

Dengan memiliki Kartu Tani, terang Sarwo Edhy, pertama mendapat kepastian dalam memperoleh pupuk bersubsidi. Pupuk merupakan komponen penting dalam sebuah pertanian, maka dari itu ketersediaan pupuk adalah hal mutlak.

“Dengan adanya Kartu Tani, nantinya para petani dapat menggunakannya dalam membeli pupuk bersubsidi. Langkah seperti ini juga efektif dalam menyalurkan pupuk bersubsidi tepat sasaran,” jelasnya.

2. Penjualan langsung

Keuntungan berikutnya, lanjut Sarwo Edhy, petani dapat melakukan penjualan hasil panen tanpa perantara.

Ia menjelaskan, kendala yang dihadapi oleh para petani adalah ketika musim panen tiba. Sebab, hasil yang didapat tidak serta merta dapat dinikmati. Alasannya adalah petani terpaksa menjual hasil pertanian kepada para tengkulak yang mengambil untung besar.

“Keberadaan Kartu Tani ini diharapkan akan memangkas praktik penjualan hasil pertanian yang tidak sehat ini sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Sarwo Edhy.

Di sini para petani dapat dengan mudah melakukan penjualan secara langsung ke Bulog selaku off taker.

“Petani cukup membawa Kartu Tani dan menimbang hasil panen. Hasil panen nantinya akan di-input dan muncul besaran pembayaran di server Sistem Informasi Pertanian Indonesia (SINPI) dan akan dikirimkan ke telepon genggam petani via pesan singkat,” jelas Sarwo.

“Petani cukup membawa Kartu Tani dan menimbang hasil panen. Hasil panen nantinya akan di-input dan muncul besaran pembayaran di server Sistem Informasi Pertanian Indonesia (SINPI) dan akan dikirimkan ke telepon genggam petani via pesan singkat,” jelas Sarwo.

3. Pembayaran kredit usaha

Keuntungan lainnya adalah kemudahan pembayaran kredit usaha. Ketika petani mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil penjualan selama masa panen, maka dana yang dimiliki bisa digunakan untuk unit usaha lainnya.

Dengan menggunakan Kartu Tani, para petani dapat mengajukan kredit usaha di lembaga perbankan dan keuangan yang telah ditunjuk oleh pemerintah.

Kartu Tani ini pun digunakan untuk memverifikasi data para petani ketika melakukan pengajuan pinjaman kredit usaha.

“Dengan demikian, semua proses akan berjalan lancar karena data-data yang ada langsung masuk ke kartu tani tersebut,” tambahnya.

Sarwo Edhy menambahkan, masalah lainnya yang ada dalam pertanian adalah masih adanya para petani yang belum menggunakan rekening bank untuk menyimpan uang hasil panen mereka. Cara yang digunakan masih konvensional, hal ini masih ditemui di beberapa daerah.

“Faktornya adalah letak bank yang cukup jauh dan terkendala mengenai persyaratan lainnya. Kartu tani memberikan sebuah alternatif baru,” paparnya.

4. Tabungan dan bantuan sosial

Selain itu, dengan memiliki kartu tani maka petani bisa menggunakannya sebagai tabungan dan bisa meminimalisasi kerugian finansial jika dibandingkan dengan cara konvensional.

Terakhir, manfaat Kartu Tani yang bisa dirasakan oleh para petani ialah kemudahan dalam mendapatkan bantuan sosial maupun subsidi. Terutama untuk bidang pertanian dan beberapa program nasional kementerian terkait.

“Contohnya saja program bantuan sosial Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi, dan Kementerian Pertanian yang memiliki andil besar dalam memajukan dan memfasilitasi kebutuhan petani di Indonesia,” pungkasnya. (Cg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!