Butuh Uluran Tangan, 3 Tahun Lamanya Sunendi Bocah 14 Tahun Asal Langkapjaya Hanya Bisa Terbaring Lemah Karena Penyakit Yang Dideritanya
PORTALBELANEGARA.COM, Sukabumi – Sudah hampir 3 tahun sudah, Sunendi bocah asal Kecamatan Lengkong (14) terbaring lemah di RSHS Bandung dan membutuhkan uluran tangan karena tergolong masyarakat tidak mampu.
Bocah yang tercatat sebagai siswa SMP Negeri 3 Lengkong, dari pasangan suami isteri Agus (46) dan Masteti (38) asal Dusun Cieurih, Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi ini Kecamatan Madat, sudah bertahun-tahun berjuang melawan penyakit di tangan yang ia derita.
Sebelumnya pihak keluarga sudah membawa Sunendi ke Puskesmas Lengkong untuk diobati, namun karena penyakit yang di derita Sunendi memerlukan perawatan yang lebih intensif kemudian di rujuk ke RSUP Hasan Sadikin Bandung dengan menggunakan Kartu Jaminan Sehat dari pemerintah.
“Sudah hampir 3 tahun anak saya menderita penyakit di lengannya, selama ini kami tidak tahu penyakit apa yang diderita Sunendi, yang jelas semenjak tergilas sepeda adiknya dilengan anak saya muncul benjolan dan terus menerus mengeluarkan darah,” ungkap Agus kepada Portal Belanegara.Com.
Agus pun menambahkan bahwa 4 bulan yang lalu Sunendi sudah pernah di rujuk ke RSUP Hasan Sadikin dan sudah di observasi, namun ketika harus kembali di rawat pihak keluarga tidak sanggup untuk melanjutkan pengobatan dikarenakan keterbatasan biaya.
Namun, diakhir bulan desember tahun 2021 lalu,kondisi Sunendi sangat memprihatinkan karena darah dari lengan kanannya terus keluar, bahkan HB Sunendi pun turun secara drastis. Akhirnya dengan segala keterbatasan Sunendi kembali di rujuk ke RSUD Jampangkulon untuk diberikan pertolongan.
“Sebelumnya kami sudah tidak mampu untuk mengobati anak saya ke Rumah sakit lagi, terpaksa Sunendi menjalani perawatan tradisional di rumah, namun kondisinya sangat memprihatinkan, akhirnya Sunendi di rujuk kembali ke rumah sakit di Jampangkulon,” jelas Agus sambil menunduk sedih.
Menurut Agus, saat dirujuk ke RSUD Jampangkulon, kondisi Sunendi sedang memburuk, sehingga pada tanggal 06 Januari 2022 yang lalu, atas rujukan dari RSUD Jampangkulon, Sunendi di rujuk kembali ke RSUP Hasan Sadikin Bandung dengan difasilitasi oleh RSUD Jampangkulon.
“Alhamdulillah saat anak saya akan dibawa ke Bandung, Sunendi mendapat bantuan fasilitas ambulance gratis dan bantuan berupa biaya untuk bekal dari RSUD Jampangkulon dan Puskesmas Lengkong,” terang Agus.
Pihak keluarga Sunendi mengaku hingga kini, lebih dari Rp 10 juta sudah dikeluarkan orangtuanya untuk pengobatan Sunendi. Uang untuk biaya pengobatan itu didapat dari hasil barang-barang dan ternak di rumah yang dijual.
“Barang-barang dan ternak di rumah sudah habis di jual untuk biaya berobat, sehingga untuk biaya pengobatan yang sekarang ini, kami betul-betul kesusahan, karena walau bagaimana pun juga, biaya untuk menunggu selama Pengobatan cukup besar,” tutur Mamat paman Sunendi saat di temui di RSUP Hasan Sadikin Bandung. Jumat (14/01/2022).
Mamat mengatakan bahwa observasi terhadap Sunendi oleh pihak RSHS akan di ulangi dari awal, sehingga Sunendi dan keluarganya membutuhkan biaya cukup banyak hingga pengobatan.
“Kata dokter yang menangani Suhendi hasil dari PA yang kemarin itu hasilnya tidak sempurna katanya, sehingga tim dokter akan mengulang kembali pemeriksaannya dari awal lagi,” tutur Mamat
Sementara saat ini lanjut Mamat,”Agus sendiri sudah tidak bekerja setelah anaknya harus bolak-balik rumah sakit dan dirawat di RSHS, Bapak Sunendi itu sekarang sudah tidak bisa bekerja lagi, bahkan yang lebih kasihan kondisi Kang Agus sekarang sedang sakit dan terlihat defresi melihat kondisi anaknya, karena itu saya mengharapkan uluran tangan para dermawan untuk meringankan beban hidup dan biaya pengobatan Sunendi selama di RSHS Bandung,” pungkas Mamat. (AS-PBN).