Webinar IPCRA-IKA UNHAN #2 Bertajuk “Totalitas Mewujudkan Cita-Cita Indonesia Maju”

PORTALBELANEGARA.COM, Bogor – Webinar ke-2 kolaborasi Indonesia Peace and Conflict Resolution Association (IPCRA) dan Ikatan Alumni Universitas Pertahanan dalam rangkaian webinar “A Piece of Peace from Indonesia to the World” (12 Agustus 2020) mendapatkan perhatian 2.310 peserta dari 34 provinsi di Indonesia dan 35 negara lewat Zoom Meeting Room dan YouTube. Rabu (12/08/2020) pukul 14.00 wib sampai dengan selesai.
Dari release yang diterima redaksi Portal Bela Negara, tajuk “Totalitas Mewujudkan Cita-Cita Indonesia Maju” adalah pengingat perjuangan 75 tahun Indonesia merdeka yang masih mendapatkan banyak tantangan. Dalam hal ini, koordinasi antara sipil dan militer, aparatur negara serta masyarakat dalam mewujudkan totalitas pelibatan masyarakat menjadi krusial.

Di sisi lain, kebijakan negara pun berdampak sangat besar bagi pembangunan Indonesia serta hubungan Indonesia dengan masyarakat internasional. Hal ini menjadi krusial karena terimbas pandemi global yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.
Narasumber yang dihadirkan adalah Laksdya TNI Dr. A. Octavian, S.T., M.Sc., DESD, CIQnR, Rektor Universitas Pertahanan; Marsdya TNI Kisenda Wiranata Kusumah, MA., Kepala BAIS TNI, dan Abetnego Panca Putra Tarigan, Deputi II Bidang Pembangunan
Manusia pada Kantor Staf Presiden. Webinar tersebut dimoderatori oleh Dr. Fauzia Gustarina Cempaka Timur, M.Si(Han). Tersedia hadiah bagi peserta yang diumumkan di Instagram IPCRA.

Dalam kesempatan tersebut Rektor Unhan, Laksdya TNI Dr. A. Octavian, S.T., M.Sc., DESD, CIQnR., memaparkan berbagai hal terkini tentang Unhan dan segala aktivitasnya. Seluruh civitas akademika Unhan bersama segenap elemen bangsa diharapkan mampu memberikan sumbangsih dalam upaya menuju Indonesia Emas. Kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan pun diharapkan mampu mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.

Marsdya TNI Kisenda Wiranata Kusumah, MA., Kepala BAIS TNI menyatakan bahwa BAIS TNI adalah bagian dari rencana strategis Indonesia untuk berperan aktif dalam menghadapi ancaman bagi bangsa dan negara, serta ikut serta melaksanakan ketertiban dunia. Oleh sebab itu, seluruh kegiatan yang berkenaan dengan intelijen baik di dalam dan di luar negeri ditujukan mendukung sepenuhnya pembangunan dan kebijakan Indonesia.

Kemudian Abetnego Panca Putra Tarigan, Deputi II Bidang Pembangunan
Manusia pada Kantor Staf Presiden mengungkapkan bahwa upaya strategis KSP dalam menyelaraskan visi pembangunan manusia di Indonesia. Dengan dukungan staf milenial serta kolaborasi dan keterlibatan pakar dalam perumusan kebijakan, KSP berharap dapat tangkas menyikapi berbagai dinamika dan memberikan masukan bagi Presiden dan Wakil Presiden. Bahkan masyarakat pun diajak turut berpartisipasi aktif lewat kanal LAPOR! dan KSP Mendengar.
Ketiga pembicara sepakat perlunya timbal balik dan koordinasi berbagai instrumen negara dengan kebijakan beserta turunannya agar lebih pro pelibatan dan penguatan elemen-elemen masyarakat. Di saat kondisi yang rentan, penuh ketidakpastian, kompleks, dan ambigu, komunikasi dan koordinasi menjadi hal yang sangat esensial, tidak hanya agar penyampaian dan penyebarluasan informasi menjadi efektif dan efisien, serta dapat menangkap hoaks, namun juga bagaimana semangat untuk meraih tujuan nasional bangsa Indonesia tetap bergelora.
Acara ini mendapatkan kejutan dengan hadirnya Y.M. Duta Besar RI untuk Negara Republik Islam Afghanistan dan Y.M. Duta Besar RI di Abuja, Nigeria, serta 34 atase pertahanan di berbagai negara dan 1 Penmil di New York. (Cg)