“Rawat yang Tumbuh, Sulam yang Hilang” Kolaborasi Hijau ke-38 Teguhkan Komitmen Merawat Alam


Garut || Semangat menjaga bumi terus digelorakan oleh para relawan Kolaborasi Hijau. Dengan mengusung tema “Rawat yang Tumbuh, Sulam yang Hilang,” kegiatan ke-38 kali ini kembali digelar di Blok Gunung Congkrang, tepatnya di Kampung Ciarileu, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, pada Kamis (16/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen panjang gerakan Kolaborasi Hijau dalam menjaga kelestarian alam dan memperbaiki lingkungan yang mengalami kerusakan. Aksi penghijauan ini tidak hanya menanam bibit baru, tetapi juga melakukan penyulaman terhadap tanaman yang tidak tumbuh, sekaligus merawat pohon yang sudah berkembang sebelumnya.
Ketua Kolaborasi Hijau, H. Jaeni, menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar rutinitas menanam pohon, tetapi bentuk nyata kepedulian dan tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup alam sekitar.
“Kami ingin menanamkan pesan sederhana tapi mendalam bahwa menanam itu awal, tapi merawat adalah bukti cinta sejati pada kehidupan. Dengan tema ‘Rawat yang Tumbuh, Sulam yang Hilang’, kami ingin mengingatkan bahwa setiap pohon yang tumbuh adalah harapan, dan setiap yang hilang harus diganti agar keseimbangan alam tetap terjaga,” ujar H. Jaeni.
Sementara itu, Lukman, salah satu relawan Kolaborasi Hijau, mengungkapkan rasa bangganya bisa terus terlibat dalam kegiatan yang memiliki nilai sosial dan ekologis tinggi ini.
“Setiap kali turun ke lapangan, ada rasa tenang dan bahagia. Kami belajar bahwa menjaga alam bukan tugas instan, tapi perjalanan panjang yang memerlukan ketulusan dan konsistensi. Kami percaya, langkah kecil hari ini akan menjadi naungan besar untuk generasi mendatang,” ungkapnya.
Aksi yang diikuti oleh puluhan relawan ini berlangsung dengan penuh semangat. Mereka bersama-sama melakukan penyulaman bibit pohon di area yang sebelumnya mengalami kegagalan tumbuh, sekaligus membersihkan area sekitar untuk memastikan bibit yang baru dapat berkembang optimal.
Kegiatan ini menjadi simbol keberlanjutan gerakan Kolaborasi Hijau, sebuah komunitas yang tidak hanya menanam, tetapi juga memastikan kehidupan terus tumbuh di setiap langkah penghijauan yang dilakukan.
Melalui semangat “Rawat yang Tumbuh, Sulam yang Hilang,” Kolaborasi Hijau berharap pesan ekologis ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut serta merawat bumi, karena alam yang lestari adalah warisan terbaik untuk masa depan. (CG)