Raka Pramudito Ungkap Tips Memperluas Jaringan Komunitas atau Organisasi
PORTALBELANEGARA.COM, Denpasar (Bali) — Salah satu karakteristik paling umum dari orang-orang yang berhasil adalah mereka secara terus menerus mengembangkan networking (sistem jaringan hubungan) dengan berbagai macam orang dari berbagai kalangan.
Mereka tahu bahwa semakin banyak orang yang mereka kenal, dan mengenal mereka, semakin banyak keberuntungan dan kesempatan yang akan mereka miliki.
Mereka mengambil setiap kesempatan untuk membuat jaringan dengan orang lain dan memperluas jaringan kontak mereka dalam semua bidang kehidupan yang menurut mereka penting.
Memiliki networking yang luas akan memberikan manfaat yang besar, terutama dalam mencapai sasaran-sasaran besar. Hal ini berlaku juga bagi sebuah wadah ataupun organisasi yang sering berhubungan dengan masyarakat.
Dalam kegiatan Sharing Online 10 yang digelar Komunitas Turun Tangan Bali pada hari Minggu (25/10/2020) pukul 20.00 wita hingga selesai melalui aplikasi Google Meet. Tema dalam kegiatan sharing online adalah “Tips Memperluas Jaringan Komunitas atau Organisasi“.
Komunitas Turun Tangan Bali kembali mengundang narasumber yang memiliki kapasitas pengalaman berkomunitas /berorganisasi sebagai pembicara. Komunitas Turun Tangan Bali mendaulat Raka Pramudito (Executive Director Turun Tangan) sebagai narasumber. Raka Pramudito dalam perjalanan karirnya pernah menjabat sebagai Community Manager di Perusahaan Start Up Gojek Indonesia.
Acara sharing online ini dimoderatori oleh Deviana Safitri (Koordinator Turun Tangan Bali) untuk mengatur jalannya acara.
Sesuai dengan tema yang disajikan kepada peserta sharing online. Raka menjelaskan bahwa untuk memperluas
jaringan komunitas atau organisasi kunci utamanya adalah membenahi komunikasi internal dalam sebuah komunitas/organisasi.
“Kita tidak bisa melakukan kolaborasi dengan instansi atau komunitas lain jika internal dalam tubuh organisasi tidak baik. Jika internal komunitas dan organisasi sudah kuat maka komunitas akan memiliki nilai jual dan pihak ketiga akan malah sering mengajak untuk bekerja sama,” tutur mantan Deputy Branch Manager PT MNC Sky Vision Tbk ini.
Visi dalam tubuh sebuah komunitas dan organisasi harus jelas. Sebuah komunitas harus mengidentifikasi segmentasinya misalnya fokus pada pendidikan, sosial, politik, literasi, lingkungan dan sebagainya.
“Komunitas maupun organisasi harus bisa menemukan headline ciri khasnya di masyarakat misalnya ketika masyarakat mendengar kata mengirimkan anak muda sebagai relawan untuk mengajar makan langsung berpikir bahwa komunitas yang dimaksud adalah Indonesia Mengajar,” imbuh pemuda berkacamata ini.
Sebuah komunitas dan organisasi harus memiliki campaign dan program kerja yang jelas. Pengembangan diri untuk para anggota komunitas mutlak diperlukan untuk memperkuat jati diri organisasi itu sendiri.
Raka juga memberikan tips untuk bekerjasama dengan pemerintah.
“Bilamana komunitas atau organisasi ada program kerja yang ingin bekerjasama dengan pemerintah ada baiknya mengirimkan proposal ke alamat surat elektronik instansi. Jangan ke personal kepala daerahnya karena akan berhubungan dengan partai politiknya. Komunitas yang sudah memiliki nilai jual terkadang akan diajak duluan oleh pemerintah,” paparnya.
Dipenghujung materi dan melanjutkan ke sesi tanya jawab narasumber memiliki pesan untuk bisa diterapkan oleh seluruh peserta sharing online kepada komunitas dan organisasinya masing-masing
“sebelum mengenalkan diri komunitas/organisasi keluar maka cintai komunitas dan organisasi itu sendiri,” tegasnya. (Herdian Armandhani)