Prajurit Asal Papua Barat Ini Teringat Masa Lalu Saat Berburu Sinyal di Kampungnya

PORTALBELANEGARA.COM, Banyumas – Itulah yang juga dialami oleh Prada Boni (23), salah satu anggota Satgas TMMD Reguler 108 Kodim 0701 Banyumas, asal kesatuan Yonif 405 Surya Kusuma, di lokasi TMMD yaitu di Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Tampak putra daerah Provinsi Papua Barat ini, tepatnya dari Desa Irarutu III, Kecamatan Babo Kabupaten Teluk Bintuni ini, sekali lagi mengalami kondisi serupa yaitu berburu sinyal seluler di salah satu desa di provinsi yang sudah maju yaitu Jawa Tengah.

“Beta teringat masa lalu di tanah kelahiran beta, berburu dan berebut sinyal,” ungkapnya dengan logat Papua, Selasa (7/7/2020).

Menurutnya pihak terkait harus segera memikirkan problem ini sehingga anak-anak desa setempat lebih terbuka wawasannya melihat dunia luar melalui android. Pasalnya, di jaman yang serba digital ini semua pelayanan kepada publik menggunakan sistem online.

Jika di desa, pelayanan pembuatan KTP dan KK menggunakan sistem online. Pun dengan pendaftaran dan pendataan sekolah, termasuk disaat pandemi covid-19 ini, anak-anak sekolah yang diliburkan harus menggunakan sinyal untuk mengerjakan tugas sekolah mereka, dan juga yang hanya sekedar main game.

“Di Desa Petahunan beta bersama masyarakat sudah membangun jalan, tinggal sinyal yang beta tak bisa,” tandasnya.

Dibenarkan Babinsa setempat dari Koramil 15 Pekuncen, Serka Eko Budi Wiyono, jika datang ke Petahunan saat ini, dapat dipastikan kalau melihat segerombol anak-anak sedang memegang android, maka disitulah salah satu spot dengan sinyal yang cukup bagus.

Menurutnya juga, polemik ini harus segera diatasi dan bukan dipikirkan saja, karena dengan pembangunan jalan beton TMMD Reguler sepanjang 1,8 kilometer dan lebar 3,7 meter ke arah Obyek Wisata Curug Nangga, adanya jaringan internet/seluler akan sangat membantu memperkenalkan potensi wisata air terjun bertingkat tujuh ini dari para wisatawan yang berkunjung mengunggahnya di medsos masing-masing.

“Di Petahunan juga ada Obyek Wisata Watu Kumpul, dan potensi wisata lainnya yang sedang dipublikasikan besar-besaran oleh Penerangan Kodim Banyumas adalah Curug Rinjing, Tuk Pengasinan, Makam Eyang Gusti Aji, dan petilasan Ki Ajar Wirangrong,” bebernya.

Dijelaskannya lanjut, sebetulnya pada tahun 2013 lalu sudah ada pendirian instalasi tower BTS di desa tetangganya yang mempunyai ketinggian 350-400 mdpl, yaitu Desa Semedo, tepatnya di Dukuh Karang Pucung RT. 02 RW. 04, namun sampai dengan saat ini belum juga beroperasi alias mangkrak.

Sementara warga masyarakat Desa Petahunan (420 mdpl) yang juga dikelilingi perbukitan seperti Desa Semedo, peranan tower tersebut sangat berarti jika berfungsi.

“Tidak hanya di kedua desa ini saja, namun banyak desa di sekitarnya akan juga menikmati kemudahan jaringan internet jika tower BTS di Semedo beroperasi,” pungkas Eko. (Aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!