Pangdam III/Siliwangi Kunjungi Sektor 21 Citarum Harum
PORTALBELANEGARA.COM, Cimahi – Panglima Kodam (Pangdam) III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi dalam kunjungannya di sektor 21 Satgas Citarum Harum mengatakan program Citarum Harum saat ini sudah membuahkan hasil positif pada perbaikan kondisi DAS Citarum.
Menurut Pangdam saat ini progres perbaikan DAS Citarum melalui program Citarum Harum sudah berada di atas 25 persen dan akan terus ditingkatkan setelah pandemi COVID-19 yang menghambat pelaksanaan program tersebut.
“Untuk program Citarum harum sampai saat ini terus berjalan. Berdasarkan laporan dari Satgas, progresnya sudah di atas 25 persen,” ungkap Nugroho saat ditemui usai kegiatan pengecekan Posko Satgas Citarum Harum Sektor 21 Cimahi, Rabu (17/6/2020).
Indikator peningkatan progres dari program Citarum Harum terlihat dari kualitas air di sungai terpanjang di Jawa Barat itu semakin membaik. Limbah industri dan rumah tangga yang masuk ke Citarum sudah semakin berkurang.
“Saat ini kulitas airnya sudah cukup bagus, dengan BIOS 44 atau cairan kimia yang dikembangkan di Satgas Citarum Harum. Mudah-mudahan terus meningkat kualitasnya,” katanya.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum terdapat 77.037 hektare lahan kritis di DAS Citarum hulu. Dari luas tersebut, 61.681 hektare lahan kritis milik masyarakat.
Setelah itu Pangdam III/Slw melaksanakan penanaman pohon di areal pembibitan Sektor 21 Citarum Harum. Pangdam berharap semua stakeholder terkait dapat bekerja sama dengan Satgas Citarum Harum demi mewujudkan Sungai Citarum yang bersih. Hal ini dikatakan Pangdam karena daerah Cimahi industrinya cukup banyak dan sebelumnya jadi sorotan sebagai kontributor kerusakan Sungai Citarum. Tapi kita terus edukasi industri biar mengelola limbah dengan lebih baik,”.
Pihaknya terus melakukan pengawasan dan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cimahi. Selain itu mengajak warga sekitar mengawasi perilaku industri yang melanggar dan melaporkannya ke pihak berwenang.
“Kalau mengandalkan Satgas Citarum dan DLH saja tidak cukup karena tidak selalu standby, makanya mengajak masyarakat juga melakukan pengawasan. Sekaligus mengedukasi mereka biar tidak melakukan pelanggaran serupa industri,” ujarnya.(Pendam III/Slw)