Kolaborasi Hijau ke-37: Rawat Alam, Rawat Harapan di Blok Gunung Congkrang

Garut || Semangat hijau tak pernah padam. Gerakan Kolaborasi Hijau ke-37 kembali digelar di Blok Gunung Congkrang, Kecamatan Cikajang, Sabtu (17/10/2025). Kegiatan kali ini difokuskan pada pemeliharaan dan pengayoman bibit tanaman yang sebelumnya telah ditanam dalam rangkaian gerakan penghijauan berkelanjutan.
Di bawah terik matahari dan hawa sejuk pegunungan, para relawan tampak penuh semangat membersihkan gulma, memperbaiki ajir, serta memastikan bibit tumbuh dengan baik. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa menjaga kelestarian alam tidak berhenti pada penanaman semata, tetapi juga melalui perawatan dan kepedulian yang berkelanjutan.
Ketua penanggung jawab kegiatan, H. Jaeni, menyampaikan bahwa gerakan Kolaborasi Hijau merupakan bentuk nyata kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem di tengah ancaman kerusakan lingkungan yang semakin meningkat.
“Kami terus berupaya menumbuhkan semangat gotong royong dan kepedulian lingkungan. Kolaborasi Hijau bukan hanya soal menanam pohon, tapi juga merawat harapan, menjaga masa depan generasi mendatang,” ujar H. Jaeni.
Sementara itu, Kang Cepi, salah satu relawan dari Gema Bela Negara – Yayasan Barisan Patriot Bela Negara (YBPBN), menegaskan bahwa aksi penghijauan yang dilakukan merupakan manifestasi nyata dari semangat bela negara di masa kini.
“Menjaga bumi adalah bagian dari bela negara. Saat alam sudah rusak, apakah kita akan berdiam diri? Kami memilih bergerak. Inilah cara kami berjuang, menjaga kehidupan, menjaga Indonesia,” tutur Kang Cepi penuh keyakinan.
Gerakan Kolaborasi Hijau yang kini telah memasuki edisi ke-37 menjadi contoh nyata bagaimana solidaritas lintas elemen masyarakat dapat memberikan kontribusi besar terhadap pemulihan lingkungan. Dengan semangat yang tak pernah surut, para relawan terus menjaga komitmen untuk memperbaiki kondisi alam yang kian kritis.
Kegiatan berlangsung dengan suasana penuh kebersamaan dan rasa syukur. Setiap langkah kecil di lereng Gunung Congkrang menjadi simbol harapan besar, bahwa perubahan dimulai dari tindakan sederhana, dilakukan bersama, dan dijaga dengan cinta terhadap bumi. (Jajang Nurjaman)