ISIM NU Serukan Soliditas Kader: Keputusan Rais Aam Wajib Menjadi Pegangan Tertinggi

PORTALBELANEGARA.COM | Di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap dinamika internal Nahdlatul Ulama, Ikatan Santri dan Mahasiswa NU (ISIM NU) menyerukan pentingnya soliditas dan kepatuhan terhadap garis organisasi. Koordinator Pusat ISIM NU, Abdul Rohman, menekankan bahwa seluruh warga NU harus kembali pada prinsip dasar bahwa Rais Aam merupakan pemegang otoritas tertinggi dalam jam’iyah.

Menurut Abdul Rohman, keputusan yang diambil Rais Aam melalui rapat harian Syuriah PBNU bukan hanya keputusan struktural, tetapi juga hasil dari pertimbangan mendalam yang mencerminkan tradisi kehati-hatian dalam tubuh NU. “Keputusan itu tentu tidak lahir begitu saja. Syuriah PBNU selalu mengedepankan istikharah, kebijaksanaan, dan musyawarah para masyayikh,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).

Ia juga menegaskan bahwa keputusan Rais Aam harus menjadi pedoman bagi semua kader, termasuk Ketua Umum PBNU. Bagi ISIM NU, kepatuhan pada struktur adalah bentuk menjaga marwah dan martabat organisasi.

Terkait substansi keputusan pemberhentian Ketua Umum PBNU, Abdul Rohman menjelaskan bahwa Syuriah PBNU telah mempertimbangkan sejumlah pelanggaran prinsipil, mulai dari tata kelola keuangan hingga kehadiran tokoh yang terafiliasi dengan Zionis dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU). Hal tersebut dinilai bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi NU.

ISIM NU menilai konsolidasi dan kepatuhan terhadap Rais Aam sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas organisasi di tengah tantangan global dan dinamika internal yang berkembang. (rian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!