Haul Akbar 70 Ulama Bogor Barat dan Harlah Rumah Santri ke-7 Penuhi Ponpes Nurussa’adah

PORTALBELANEGARA – Ribuan jamaah dari berbagai daerah memadati Pondok Pesantren Nurussa’adah, Kampung Cisauk RT 03 RW 05, Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (25/10/2025).
Acara bertajuk Haul Akbar Ulama Bogor Barat, Harlah Rumah Santri ke-7, serta Maulid Akbar Rasulullah SAW dan Hari Santri Nasional 2025 ini berlangsung khidmat dan semarak dalam suasana penuh ukhuwah.
Momentum ini menjadi istimewa karena memperingati sekitar 70 ulama Bogor Barat yang telah wafat dan berjasa dalam perjuangan dakwah Islam. Lantunan shalawat, dzikir bersama, dan tausiah dari para ulama mengisi malam penuh berkah yang dihadiri masyarakat, tokoh agama, dan para santri.
Dalam keterangan yang disampaikan melalui pesan WhatsApp, Ketua Rumah Santri, Ruhiyat Sujana, menjelaskan bahwa Harlah Rumah Santri bukan sekadar acara tahunan, melainkan agenda refleksi dan evaluasi atas tujuan pendirian Rumah Santri.
“Agenda Harlah Rumah Santri menjadi agenda refleksi dan evaluasi akan tujuan dari pendirian rumah santri. Adapun salah satu tujuannya adalah persatuan — mempersatukan para kiai, ustadz, dan santri dari berbagai latar belakang pondok pesantren, serta mempersatukan lembaga dan wadah syiar,” ungkap Ruhiyat Sujana.
Lebih lanjut, ia menegaskan harapan besar agar Rumah Santri menjadi ‘rumah bersama’ bagi kalangan santri maupun non-santri.
“Mensantrikan kaum sarungan dan mensantrikan kaum celana — artinya membumikan nilai-nilai kesantrian agar bisa hidup di semua lapisan masyarakat,” tambahnya.
Tahun ini, Harlah Rumah Santri ke-7 mengusung tema “Membumikan Persatuan dan Kesatuan, Menjaga Sanad Ilmu dan Merawat Ajaran Guru,” Tema tersebut mencerminkan semangat untuk memperkokoh silaturahmi antarulama dan santri, sekaligus menjaga warisan keilmuan para guru dan ulama terdahulu.
Selain peringatan haul dan maulid, kegiatan juga diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dzikir bersama, dan santunan untuk anak yatim. Suasana haru dan kebersamaan begitu terasa sepanjang acara, menandakan eratnya hubungan antara masyarakat, santri, dan para ulama di Bogor Barat.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan umat dan keberkahan negeri, serta tekad untuk terus melanjutkan perjuangan para ulama dalam menjaga cahaya dakwah di bumi Pasundan.
(Badrussalam)

