Halaqah Fikih Peradaban 2022 Berfokus di Pondok Pesantren Nurulhuda Cibojong
PORTALBELANEGARA.COM || Garut – Halaqoh Fikih Peradaban dengan tema Fikih Siyasah dan Tatanan Dunia Baru bertempat di Pondok Pesantren Nurulhuda Cibojong Cisurupan Garut, Kamis (15/12)
Kegiatan Halaqah Fikih Peradaban merupakan salah satu rangkaian untuk menyongsong NU satu abad.
Mengingat, implikasi dari adanya negara nasional ini adalah hilangnya “al-thughur” tadi, yaitu batas yang harus dijaga setiap saat melalui jihad tahunan (permanent jihad). Sementara itu tata kelola dunia baru saat ini diatur berdasarkan kesepakatan-kesepakatan (syuruth) yang disebut “konvensi” di bawah payung lembaga multilateral bernama PBB. Dalam payung baru ini, batas-batas negara nasional disepakati bersama dan dilindungi melalui perjanjian internasional maka dengan urgensi tersebut mengambil dengan tema Fikih Siyasah dan Tatanan Dunia Baru.
Kegiatan berjalan dengan lancar diawali dengan pembukaan yang dipandu oleh MC Ustadz Aah Rojadin, S.Pd.I, selanjutnya sambutan atas nama tuan rumah oleh Ketua Yayasan PP Nurulhuda Cibojong KH. Aceng Amrullah, S.Ag,. M.Pd.I, kemudian acara dibuka oleh Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng dan ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Drs. KH. Awan Sanusi, M.Pd.
Turut hadir sebagai pemateri dalam kegiatan ini diantaranya, KH. Muhammad Nuh Addawami (Pimpinan PP Nurulhuda Cibojong/Mustasyar PBNU), KH. Hasan Nuri Hidayatulloh (Pimpinan Pesantren Ashiddiqiyah/Katib PBNU) dan Prof. Dr. Asep Salahudin (Rektor IAILM Suryalaya Tasikmalaya).
Ketua Yayasan PP Nurulhuda Cibojong yaitu KH. Aceng Amrullah, menyampaikan dalam sambutannya rasa bahagia dan bangga dengan atas kehadiran tamu undangan, peserta pada acara tersebut.
“Sebuah kebahagiaan bagi Nurulhuda menjadi titik tempat Halaqah Fikih Peradaban, semoga kegiatan ini berhasil menguak persoalan Fikih Siyasah dan Tatanan Dunia baru sesuai tema yang diangkat,” ungkapnya.
Selanjutnya Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng sebagai perwakilan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Garut menyebutkan, “Menjawab tantangan peradaban dengan memberikan pemahaman dari berbagai perspektif salah satunya syiar bidang olahraga.”
Setelah pembukaan selesai, acara ini dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber sekaligus diskusi yang melibatkan sebanyak 200 peserta yang berasal dari Cendikiawan Muslim, Tokoh NU se-Kabupaten Garut, Pimpinan Pondok Pesantren se-Kabupaten Garut, Ketua MUI Kabupaten Garut, PC NU Kabupaten Garut, MWC NU Kecamatan Cisurupan, Cigedug, Bayongbong, Peundeuy, Bungbulang, Selaawi, Limbangan serta Ranting NU se-Kecamatan Cisurupan dan Banom NU. (Jansafaat Achmad Ganda Saputra)