Dandim 0721/Blora, Sampaikan Update Perkembangan COVID-19 Kabupaten Blora

PORTALBELANEGARA.COM, Blora –  Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora pada hari Kamis (18/6/2020) siang kembali menyampaikan perkembangan persebaran virus Corona. Kali ini update perkembangan virus ini disampaikan oleh Dandim 0721/Blora Letkol Inf Ali Mahmudi, SE selaku Wakil Ketua GTPP yang diwakili oleh Pasi Intel Kodim 0721/Blora, Lettu Inf. Lukman Hakim, S.Sos.

Dengan didampingi Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD, Hadi Praseno, S.Sos dan Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG; Lettu Inf. Lukman Hakim, S.Sos menyampaikan bahwa hingga kini masih ada penambahan kasus Covid-19.

“Siang ini berdasarkan data monitoring tim GTPP, total kasus Covid-19 ada 43, rinciannya 6 sembuh, 33 dirawat, dan yang meninggal 4. Sedangkan rapid-test reaktif masih ada 56 orang yang diawasi, begitu juga dengan PDP masih ada 5 orang, ODP 26 orang, dan OTG 80 orang, persebarannya bisa lihat di website corona.blorakab.go.id,” ungkap Lettu Inf. Lukman Hakim, S.Sos.

Dengan data tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat Blora yang sedang memasuki masa new normal tetap terus melaksanakan protokol kesehatan. Apalagi beberapa pusat ekonomi mulai dibuka seperti Pasar Hewan Ponan, PKL, dan pertokoan lainnya.

“Pandemi Covid-19 sampai hari ini belum reda ditandai dengan adanya penambahan pasien dalam beberapa hari ini. Kita semua berharap semuanya bisa segera berakhir sehingga bisa beraktifitas seperti biasanya. Ayo semuanya ikuti himbauan pemerintah untuk jaga kesehatan dan hindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19,” paparnya.

Sementara itu, Kalak BPBD, Hadi Praseno, S.Sos, menambahkan bahwa adanya penambahan kasus Covid-19 ini belum tentu dapat diartikan bahwa keadaan semakin buruk. Perjuangan melawan pandemi bukan berarti gagal.

“Kenaikan kasus ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Kita harus melihat ini. Peningkatan ini karena adanya faktor adanya penambahan pemeriksaan. Penambahan kasus positif bertambah tinggi karena jumlah pemeriksaan juga bertambah tinggi,” ucap Hadi.

Menurutnya hasil jumlah pemeriksaan terhadap orang yang diperiksa mempengaruhi angka kasus rata-rata penambahan positif setiap harinya. Dengan kata lain apabila angka nilai positif menunjukkan hasil yang sama berarti tidak ada perbedaan meski jumlah yang diperiksa bertambah.

“Maka dari itu mohon masyarakat untuk tidak kemudian mengartikan bahwa penambahan angka kasus positif tersebut bukan berarti kondisi semakin buruk, dan perjuangan kita selama ini bukan berarti sia-sia. Penyakit ini dinamis, sehingga perubahan angka kasus kerap terjadi. Misal dari OPD menjadi PDP, kemudian Positif hingga Negatif setelah melalui proses isolasi dan dua kali negative swab PCR,” terangnya.

Dengan kondisi ini, Hadi Praseno berharap infrastruktur dan kapasitas tenaga medis, serta komponen terkait penanganan Covid-19 harus segera ditingkatkan. Terlebih ketika jumlah pemeriksaan sample semakin meningkat dalam rangka tracking yang lebih agresif dalam menemukan kasus baru.

“Yang lebih penting, masyarakat harus bisa meningkatkan upaya pencegahan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan secara patuh dan disiplin, bersama-sama bergotong royong secara kolektif, kami yakin pandemic ini bisa segera selesai. Kita jaga alam, alam jaga kita,” pungkasnya.

Selanjutnya, Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Nugroho Adiwarso melaporkan bahwa hingga saat ini masih ada dua yang diisolasi di rumah sakitnya. Sedangkan yang dirawat di Klinik Bakti Padma masih ada satu pasien Covid-19 dari Jepon.

“Saya sangat memohon dan pengertiannya untuk mereka (16 pasien klaster Temboro) yang kemarin sudah menyatakan diri untuk isolasi mandiri agar betul betul menerapkan protokol kesehatan yang telah disepakati secara disiplin. Semoga bisa segera sembuh dan tidak menjadi pusat penyebaran yang baru,” ucap dr. Nugroho.

Menurutnya kedisiplinan dan kerjasama, mohon bantuannya dari Puskesmas, Kecamatan dan Kades untuk bisa bersama-sama memantau teman-teman yang pulang dari Bakti Padma Selasa lalu.

“Swab yang belum dilaksanakan agar tetap dipatuhi, diharapkan bisa segera negative. Trend nya sudah mulai negative, kemarin sudah ada 3 swab pertama yang negative. Semoga swab berikutnya negative lagi, baru bisa dinyatakan sembuh. Setelah isolasi 14 hari, jika tertib maka daya penularan bisa menurun,” pungkasnya. (BRT.mpni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!