Bupati Sukabumi Resmikan RSUD Sagaranten

PORTALBELANEGARA.COM, Kab.Sukabumi – Pemerintah Kabupaten Sukabumi meresmikan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sagaranten, Rabu (10/6/2020).

Dari release yang diterima redaksi, Peresmian gedung tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami.

Selama peresmian berlangsung, panitia menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari menjaga jarak, memakai masker, cuci tangan hingga penggunaan hand sanitizer.

H. Marwan Hamami mengatakan, peresmian Gedung RSUD Sagaranten tersebut untuk peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah sagaranten dan sekitarnya.

Bupati juga menjelsakan bahwa RSUD sagaranten difungsikan juga sebagai tambahan ruang isolasi bagi penderita Covid-19 jika nantinya pasien covid meningkat.

“Kita resmikan secara utuh, Selain untuk isolasi covid-19, juga untuk melayani pasien lain, SDMnya secara bertahap sudah disiapkan,” jelasnya.

Dalam sambutannya H. Marwan Hamami mengingatkan bahayanya virus covid 19. Sehingga meminta warga untuk tetap waspada dengan menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh serta mengikuti protokol kesehatan. “Situasi covid 19 masih belum tahu kapan berakhirnya. Tolong bantu kami untuk sama sama mengantisipasi, minimal dengan penggunaan masker, kebersihan tubuh, hingga menjaga jarak,” terangnya.

H.Marwan Hamami berharap dengan adanya rumah sakit tersebut, Puskesmas di sekitar Sagaranten tidak perlu merujuk ke rumah sakit yang jauh. Proses rujukan bisa dilakukan ke RSUD Sagaranten.

“RSUD Sagaranten harus bisa melayani masyarakat Sagaranten ataupun masyarakat berbatasan dengan Cianjur, jadi akan bermanfaat juga bagi masyarakat Cianjur,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut Bupati Sukabumi menyerahkan bantuan kepada anak yatim dan jompo serta meninjau setiap ruangan di RSUD Sagaranten.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi H. Harun Alrasyid mengatakan, RSUD Sagaranten ini, merupakan rumah sakit tipe D pratama. Sehingga, hanya bisa menampung 30-50 tempat tidur. Meskipun secara bangunan sudah masuk kategori tipe C.

“Saat ini Baru ada dokter umum dan belum spesialis. Kalau bangunannya ini masuk kategori tipe C,” paparnya.

Hingga saat ini, baru ada lima dokter umum, 40 perawat, dan sekitar 10 bidan.

“Tenaga aktif, analis, dan dokter gigi, kedepan kita akan diupayakan lengkap sehingga sesuai dengan harapan,” pungkasnya. (Asp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!