Bupati dan Anggota DPRD Banyumas Tinjau Lokasi Penerbangan Paralayang di Bukit Watu Kumpul
PORTALBELANEGARA.COM, Banyumas – Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein (jaket biru rompi hitam), berkunjung ke Lokawisata Bukit Watu Kumpul di Desa Wisata Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, untuk melihat uji terbang hari kedua dari atlet paralayang dari KONI Banyumas. Kamis (30/7/2020).
Kunjungannya ini juga untuk meninjau hasil pembangunan infrastruktur TMMD Reguler 108 Kodim 0701 Banyumas, yang dibangun menuju Obyek Wisata Curug Nangga, yaitu jalan beton 1,8 kilometer, 1 unit jembatan 6 x 3 meter, 3 unit gorong-gorong, dan sejumlah talud.
Turut mendampingi antara lain Dandim 0701 Banyumas, Letkol Infanteri Candra, SE, M.I.Pol, Anggota DPRD Kabupaten Banyumas Joko Pramono, SE, perwakilan Forkopimda, Ketua KONI Banyumas Bambang Setiawan, Kapten Kes Edi Suprapto dari Lanud Wirasaba/Lanud Jenderal Sudirman Purbalingga, Forkompincam Pekuncen, Mantri Perhutani KPH Banyumas Barat, dan juga Kades Petahunan Rohmat Fadli.
Bupati mendukung Ketua KONI Banyumas untuk mengembangkan Bukit Watu Kumpul sebagai aset olahraga kedirgantaraan paralayang di Kabupaten Banyumas.
Hal senada juga diutarakan Joko Pramono, SE, Anggota DPRD Kabupaten Banyumas dari Fraksi PKS, yang merupakan putra daerah Desa Petahunan, menurutnya syarat-syaratnya sudah sangat memadai yaitu jauh dari area penerbangan umum dan militer dan adanya landing bagi para atlet yaitu di lapangan Desa Cibangkong, yang merupakan tetangga desanya.
“Kita tinggal menyempurnakan infrastruktur dan fasilitas pendukungnya saja, sehingga atlet dari Banyumas tidak usah jauh-jauh berlatih ke daerah lain,” ujarnya.
Sementara disampaikan Ketua KONI Banyumas, Bambang Setiawan, bahwa Bukit Watu Kumpul layak untuk menggelar event kejuaraan nasional, bahkan internasional.
Menurutnya, itu dikarenakan terpenuhi beberapa syarat yang antara lain, kondisi angin sepanjang tahun, adanya tempat landing yang baik di Desa Cibangkong, adanya angin lembah dan angin gunung untuk mengangkut parasut, dan turbulensi angin yang mendukung.
“Jadi tinggal mempermanenkan landasan pacu take off paralayang dengan sudut kemiringan antara 15-45 derajat. Selain itu perlu pembatas antara penonton dan penerjun untuk faktor keamanan,” bebernya.
Bambang Setiawan juga menjelaskan, atlet paralayang asal Banyumas juga berprestasi di ajang PON.
“Banyumas pernah menjadi tuan rumah PON Provinsi, dan menjadi juara umum, sehingga sudah sepantasnya mempunyai lokasi latihan aero sport paralayang sendiri,” tandasnya.
Untuk diketahui, dalam uji coba yang kedua ini, enam atlet paralayang masih melakukannya seperti saat uji coba pertama kemarin, dimana dua diantaranya adalah atlet paralayang PON. (Aan)