Bareskrim Polri Mengungkap Kecurangan di SPBU Kota Sukabumi

PORTALBELANEGARA, Kota Sukabumi – Dittipidter Bareskrim Polri mengungkap dugaan pengurangan takaran BBM di SPBU 34.43111 Baros Kota Sukabumi, Jawa Barat, yang melibatkan tersangka R selaku pemilik PT PDM selaku pengelola SPBU. Rabu (19/02/25).
Kasus ini berawal dari laporan masyarakat dan pengecekan bersama Kementerian Perdagangan dan Pertamina. Ditemukan alat ilegal pada pompa BBM yang menyebabkan kerugian Rp1,4 miliar per tahun. Atas perbuatannya, tersangka R dijerat dengan Undang-Undang Metrologi Legal dengan ancaman 1 tahun penjara dan denda.
Menteri Perdagangan juga mengapresiasi langkah Polri, mengungkap bahwa takaran BBM berkurang 3% per 20 liter, merugikan konsumen.
“Setiap 20 liter BBM yang diisi akan berkurang sekitar 600 ml atau rata-rata minus 3%. Sehingga, takarannya berkurang dan masyarakat atau konsumen dirugikan,” ujar Menteri Perdagangan Budi Santoso.
“Tadi kami sudah dapat informasi dari Patra Niaga. Setelah kita berjalan proses penyidikan, ini akan dibuka. Operasional akan diambil alih oleh Pertamina Patra Niaga,” kata Direktur Tindak Pidana Tertentu Brigjen Nunung Syaifuddin.
Dia mengatakan SPBU itu bakal tetap beroperasi. Dia mengaku tak ingin layanan jual beli BBM kepada warga terganggu gara-gara proses penegakan hukum.