Bakesbangpol Kab. Sukabumi Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Calon Pemilih Pemula
PORTALBELANEGARA.COM, Sukabumi – Bertempat di Gor Romeo Centre Kp.Cikati RT 05 RW 01 Desa Sukamaju Kec. Cimanggu Kab. Sukabumi telah berlangsung kegiatan sosialisasi pendidikan politik bagi calon pemilih pemula tahun 2020 dengan tema ” melalui fasilitas pelaksana kegiatan sosialisasi pendidikan politik bagi calon pemilih pemula, kita tingkatkan partisipasi politik generasi muda untuk mewujudkan kabupaten Sukabumi yang lebih baik”. Rabu (19/2/2020).
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sukabumi, Lan Maulana Yusuf, S.Ip dengan peserta 100 orang siswa/siswi tingkat SMA se-kecamatan Cimanggu.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kabag Kesbangpol Kab. Sukabumi, Dody Rukman Meidianto, S.Ip., Sekban Kesbangpol Kab. Sukabumi, Ridwan., Ketua KPU Kab. Sukabumi, Ferry Gustaman, SH., Camat Cimanggu, Abdul Naafi, S. STP, MP., Mewakili Dandim 0622/Kab. Sukabumi, Kapten Arm Witono, Kapolsek Jampangkulon, AKP Dede Majmudin, tokoh pemuda Kec. Cimanggu.
“Peran kita dalam pembangunan tidak hanya dalam infrastruktur jalan dan bangunan saja, akan tetapi meningkatkan pembangunan ilmu pengetahuan sebagai wujud kecintaan terhadap tanah air melalui wujud bela negara dan ikut serta dalam pemilu juga bagian dari pembangunan. Saya berharap kepada generasi muda agar selalu berperan aktif demi membangun bangsa yang kita cintai,” ujar Abdul Naafi.
Bakesbangpol Kab. Sukabumi memaparkan, Pilkada langsung untuk Kab. Sukabumi sebentar lagi akan diselenggarakan, untuk itu mari kita sukseskan pilkada langsung ini dengan cara adik-adik yang sudah terdaftar menjadi pemilih untuk melaksanakan hak pilihnya dengan baik.
Pilkada merupakan suatu tahapan dalam pemerintahan untuk mendapatkan pemimpin yang lebih baik, tidak ada hubungannya dengan jihad. Agar diketahui bahwa kami dari Kesbangpol bertugas dalam mengelola LSM, Ormas, Yayasan dan lainnya. Pilkada serentak se-Indonesia akan dilaksanakan pada 23 September 2020, siapapun nanti yang terpilih merupakan suara rakyat.
Ketua KPU Kab. Sukabumi menyampaikan tentang tahapan pemilihan Bupati/Wabup Sukabumi tahun 2020 berdasarkan;
Pertama, dasar hukum peraturan KPU nomor 16 tahun 2017 tentang perubahan atas peraturan KPU nomor 15 tahun 2019 tentang tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati/Wakil dan atau Walikota tahun 2020. Kita semua harus berperan aktif dalam mensukseskan Pilkada, syarat sah menjadi peserta pemilih adalah memiliki E – KTP. Memilih adalah hak individu dan kita selaku pemilih mempunyai kewajiban untuk menagih hak tersebut melalui ikut serta dalam pemilihan.
Kedua, tahapan sosialisasi dapat dilakukan dengan alat peraga, media sosial, media elektronik maupun tatap muka langsung. Adik-adik ini merupakan tunas bangsa, jangan ikut-ikutan dalam menyebarkan kabar hoax, jadilah generasi muda yang baik dan tidak terlibat dengan perilaku yang menyimpang.
Dalam tahapan Pilkada tentunya identik dengan adanya money politik, ini sangat berbahaya sesuai UU KPU bahwa penerimanya dapat dipidana maksimal 6 bulan sedangkan bagi pemberinya mendapatkan sangsi sicalon tersebut dapat dibatalkan.
Kapten Arm Witono, mewakili Dandim 0622/Kab. Sukabumi menyampaikan, NKRI merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, posisi geografis negara Indonesia serta adanya keberanekaragaman. Secara Demografi Indonesia memiliki jumlah penduduk besar, penyebaran penduduk tidak merata, dan kualitas SDM rendah.
Ancaman sosial bangsa ini meliputi media sosial yang mengandung unsur positif dan negatif, ilmu pengetahuan, pendidikan, hukum, narkoba dan kesenjangan gaya hidup. Ancaman budaya meliputi kearifan budaya lokal yang tergerus, ekspansi budaya asing, kehilangan rasa malu, individualistik, intoleransi, korupsi dan pergaulan bebas.
Ancaman keamanan yang terjadi di negara kita meliputi kriminalitas, cyber crime (hoax, ekonomi, perbankan, sistem jaringan).
Makna persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dijadikan salah satu prinsip dasar dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Persatuan tidak diartikan sebagai bersatunya berbagai perbedaan menjadi sebuah identitas yang baru, namun lebih kepada penyatuan jiwa antar manusia Indonesia satu sama lain yang dibingkai dalam sebuah NKRI. (Asep)