Asops Kasad: “Tugas Dinyatakan Berhasil Apabila Masyarakat Di Daerah Tugas Melepas Satgas Dengan Tangisan Simpati”
PORTALBELANEGARA.COM, Bandung – Kapok Sahli Pangdam III/Slw Brigjen TNI Kuat Budiman mewakili Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, bersama Asops dan Aslog Kasdam III/Slw menyambut sekaligus mendampingi Asops Kasad Mayjen TNI Ainurrahman, melaksanakan kunjungan kerja ke wilayah Kodam III/Slw, Selasa (02/08/2022).
Kunjungan kerja Asops Kasad dalam rangka melakukan kegiatan Pemeriksaan Kesiapan Operasi (Riksiapops) tingkat Mabesad Satgas Satuan Organik Yonarhanud-3/YBY di wilayah Maluku Utara, berlangsung di Mako Yonarhanud-3/YBY Jl. Menado Kota Bandung Jawa Barat.
Kegiatan Asops Kasad dan rombongan dalam kunjungan kerjanya, diawali menerima paparan dari Dansatgas Satuan Organik Yonarhanud-3/YBY Mayor Arh Achmad Yani, S.E., M.Han., selanjutnya melaksanakan pemeriksaan perlengkapan personel dan materil Satgas, baik satuan maupun perorangan, kondisi kesehatan masing-masing prajurit dan yang lainnya serta pengecekan inovasi Kodam III/Slw yang akan dibawa ke daerah operasi.
Dalam arahannya kepada prajurit yang akan melaksanakan tugas operasi, Asops Kasad diantaranya menyampaikan bahwa, Pola Operasi saat ini khusus Koopsdam XVI/Ptm tetap mengedepankan kegiatan teritorial, untuk membantu kesulitan rakyat dan mencegah terjadinya konflik komunal yang terjadi di wilayah Maluku Utara.
Sementara itu terkait masalah kepemimpinan, Asops Kasad mengatakan, latihan dan dukungan alat perlengkapan yang baik serta anggota yang hebat, tidak ada artinya apabila Komandannya tidak bisa memimpin.
“Oleh karena itu unsur Komandan harus mampu menerapkan kepemimpinan lapangan yang benar dan efektif, mengerti kapan bertindak sebagai Komandan, Bapak, Guru, dan sebagai teman. Beri perhatian kepada Prajurit seperti kesehatannya, makannya dan masalahnya. Pimpin dan kendalikan anggota serta kenali lebih dekat,” imbuhnya.
Lebih lanjut Asops Kasad menegaskan, bahwa prajurit Satgas agar banar-benar memahami tugas pokok dalam Satgas Organik Maluku Utara, yaitu tugas teritorial membantu kesulitan masyarakat. Pahami kekuatan diri sendiri dan kerawanan di darah operasi, seperti konflik komunal, mabuk-mabukan, asusila, perkelahian dan yang lainnya serta kesulitan masyarakat di Maluku guna dijadikan peluang untuk berbuat.
“Kalian harus mampu mengaflikasikan Binter dengan mengkolaborasikan kekuatan yang dimiliki dengan PKT/PKM dan disiplin dalam suatu tindakan yang tepat, kreatif dan inisiatif. Tugas dinyatakan berhasil apabila masyarakat di daerah tugas melepas Satgas dengan tangisan simpati,” tegasnya.
Di akhir arahannya, Asops Kasad berpesan agar senantiasa dekat dan baik-baik dengan masyarakat untuk merebut simpatinya, namun tetap selalu waspada dan tidak mengabaikan faktor keamanan. Hindari pelanggaran seperti asusila, mabuk-mabukan, perkelahian dengan masyarakat setempat, serta jangan lupa untuk beribadah agar senantiasa mendapat ridho Yang Maha Kuasa dalam setiap kegiatan.
Kepala Penerangan Kodam III/Slw Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto saat dikonfirmasi melalui saluran telepon mengatakan, Satgas Satuan Organik Yonarhanud-3/YBY di wilayah Maluku Utara berjumlah 500 orang. Dalam penugasan selain membawa alat perlengkapan utama, juga dibekali peralatan inovasi teknologi terapan untuk membantu masyarakat di daerah operasi. Peralatan hasil inovasi teknologi terapan Kodam III/Slw tersebut yaitu mesin pengolah air siap dikonsumsi “Filter Nusantara”, alat pendeteksi gempa, alat pendeteksi banjir, cairan pembasmi tanaman liar, alat penabur pupuk, pompa air tenaga angin, serta cairan penghemat BBM turut juga dibawa.
Selain dibekali peralatan, Satgas Satuan Organik Yonarhanud-3/YBY juga dibekali keterampilan ekonomi kreatif, untuk merangsang laju perekonomian masyarakat di wilayah tersebut. Prajurit dibekali keterampilan budidaya tanaman porang, pembuatan kerajinan dari limbah batok kelapa, pembuatan nuget ikan atau abon ikan, pembuatan krei bambu serta pembuatan pot bunga dari sabut kelapa. (Pendam III/Siliwangi).