Aksi Masyarakat Petahunan Sambut Bukit Watu Kumpul Sebagai Tempat Latihan Paralayang Banyumas

PORTALBELANEGARA.COM, Banyumas – Terkait rencana KONI Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang akan menjadikan Lokawisata Bukit Watu Kumpul, Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, sebagai tempat latihan paralayang di Kabupaten Banyumas, disambut antusias oleh masyarakat Desa Wisata Petahunan, khususnya Pokdarwis Karya Sejahtera Petahunan.

Tampak Sekdes/Carik Petahunan Sukmono (37), kaos loreng, memimpin warganya melakukan aksi nyata yaitu meratakan tanah landasan take off paralayang, yang kemarin digunakan para atlet olahraga kedirgantaraan Banyumas, untuk uji terbang selama dua hari (29-30/7). Jumat (31/7/2020).

Dibenarkan Rudianto (42), warga Dukuh Semingkir RT. 01 RW. 02, Desa Petahunan, Pekuncen, yang merupakan Ketua Pokdarwis Karya Sejahtera Desa Petahunan, pihaknya menyatakan mendukung penuh niatan pihak KONI Banyumas itu.

Rudianto yang juga pengelola Lokawisata Bukit Watu Kumpul ini juga menyatakan bahwa, selama ada program TMMD Reguler 108 Kodim 0701 Banyumas, yang telah selesai membangun jalan beton 1,8 kilometer lebar 3,75 meter menuju Obyek Wisata Curug Nangga (air terjun tujuh tingkat), dan Tim Jurnalistik TMMD Reguler juga mempublikasikan secara besar-besaran seluruh potensi wisata di Petahunan, maka sejumlah obyek wisata di Desa Wisata Petahunan mulai menjadi dikenal publik.

“Selama ada TMMD Reguler, kegiatan non fisik TMMD berupa penyuluhan, sosialisasi, dan keterampilan, yang dialihkan dari Balai Desa Patahunan ke Watu Kumpul, membuat Watu Kumpul mulai hidup kembali karena sempat ditutup terkait pandemi covid,” ungkapnya, Jumat pagi (31/7/2020).

Dikatakannya juga, dengan adanya uji terbang paralayang tersebut, pengunjung Bukit Watu Kumpul naik menjadi 40 % dari hari-hari sebelumnya.

“Mewakili seluruh penjual jasa dan pedagang di Desa Petahunan, saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah, TNI, KONI, dan seluruh pihak yang berusaha membantu pemulihan krisis ekonomi khususnya masyarakat Petahunan di tengah wabah pandemi,” tandasnya.

Untuk sekedar diketahui, publikasi TMMD Reguler telah berjasa mengangkat obyek wisata lainnya, yakni Curug Rinjing, Curug Pengantin, Tuk Pengasinan (mata air asin), petilasan pertapaan Ki Ajar Wirangrong (Brahmana sakti jaman kerajaan Pajajaran), dan juga Makam Eyang Gusti Aji (ulama penyebar agama islam di Banyumas).

Sedangkan menurut Ketua KONI Banyumas, Bambang Setiawan (29/7), Bukit Watu Kumpul sangat layak menggelar ajang kejuaraan paralayang berskala nasional, dan bahkan internasional.

Itu dikarenakan Bukit Watu Kumpul memenuhi beberapa persyaratan yaitu, kondisi angin yang bagus sepanjang tahun, ada angin lembah dan angin gunung untuk mengangkat parasut, turbulensi angin yang mendukung, adanya tempat landing di lapangan Desa Cibangkong, serta jauh dari area penerbangan umum dan militer. (Aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!