Komsos Babinsa Giat KBM Ditengah Pandemi
PORTALBELANEGARA.COM, Boyolali – Babinsa Bendan Koramil 08/Banyudono Kodim 0724/Boyolali Sertu Wazin melaksanakan Komunikasi Sosial dengan ibu Inayati. S, Ag Kepala Mts Yosodipuro Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten boyolali terkait sistem Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan penerimaan calon siswa baru selama Pandemi Covid 19, Senin (29/06).
Kualitas pendidikan menjadi tantangan nyata di tengah terus berlangsungnya pandemi Corona atau Covid-19. Proses belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik yang semula dilakukan melalui interaksi langsung kini tidak lagi dapat dilakukan. Interaksi langsung di ruang kelas antara guru dan murid harus dibatasi bahkan ditiadakan sama sekali demi mencegah penyebaran virus.
Hal ini dilakukan karena protokol kesehatan yang mengharuskan setiap individu melakukan social dan physical distancing bukan pengecualian dalam interaksi belajar-mengajar antara guru dan murid.
Saat dikonfirmasi Kepala Sekolah Mts Yosodipuro Bendan, ibu Inayati. S, Ag mengungkapkan, kegiatan belajar mengajar (KBM) secara mendadak harus dijalankan dengan menggunakan sistem belajar jarak jauh melalui jaringan internet atau daring. Pendidik dan peserta didik yang terbiasa melakukan KBM dengan interaksi langsung di ruang kelas, suka tidak suka, harus menyesuaikan diri dan menerima metode belajar jarak jauh itu sebagai satu-satunya jalan dalam melaksanakan KBM. Dalam konteks inilah kualitas KBM dan lebih luas lagi kualitas pendidikan nasional kita mulai dipertanyakan.
Kesulitan nonteknis berkaitan dengan kondisi bahwa tidak semua guru dan murid dapat segera beradaptasi dengan teknologi dan metode mengajar jarak jauh. Penguasaan siswa ataupun guru terhadap teknologi pembelajaran juga sangat bervariasi.
Hal itu tentu menjadi tantangan tersendiri. Yang lebih substansial ialah kurukulum pendidikan nasional kita pun secara resmi dan komprehensif belum mengakomodasi dan mengadaptasi sistem belajar jarak jauh. Selama ini, KBM secara online hanya merupakan konsep, sebagai perangkat teknis, belum berkembang menjadi cara berpikir dan paradigma pembelajaran. Karena itu, kekhawatiran akan menurunnya kualitas pendidikan, sekali lagi tidak boleh diabaikan. Begitu pun kita tidak boleh menyerah dengan keadaan dan membiarkan kualitas pendidikan nasional kita menurun di tengah berlangsungnya pandemi.
Seluruh stakeholders pendidikan nasional harus ikut turun tangan mencari solusi dan mengantisipasi potensi persoalan tersebut.
Berkaitan dengan kapan dimulainya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ibu Inayati. S, Ag Kepala Mts Yosodipuro, Desa Bendan mengatakan belum tahu kapan akan dimulainya dan untuk seluruh proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 juga berlangsung secara daring atau online.
“Di tengah pandemi Covid-19 seluruh proses PPDB dilaksanakan daring dari rumah dimulai dari pengajuan akun, pendaftaran atau pemilihan sekolah sampai ke proses lapor diri untuk peserta didik yang lolos seleksi,” ujar Kepala Mts Yosodipuro, Desa Bendan.
(Agus Kemplu)