Rumah Mak Kokom Kini Berubah : Kekuatan Swadaya Warga Cisurian Wujudkan Harapan Di Usia Senja

Garut || Di usia 79 tahun, Mak Kokom mungkin tak pernah membayangkan bahwa rumah rapuh yang selama ini ia tinggali di Kampung Cisurian, Desa Barusuda, Kecamatan Cigedug, Garut, akan berdiri kembali dengan jauh lebih layak dan aman. Namun, keajaiban itu datang bukan dari program besar, melainkan dari kekuatan swadaya warga modal sosial paling berharga yang dimiliki masyarakat desa.
Dipimpin langsung oleh Kepala Desa Barusuda, Asep Parid Parijarwan, warga dari berbagai usia dan latar belakang bergotong royong membongkar dan membangun ulang rumah Mak Kokom. Tanpa menunggu bantuan dari luar, mereka turun tangan, membawa alat masing-masing, menyumbang tenaga, waktu, bahkan bahan bangunan semampunya.
Hasilnya, sebuah rumah layak huni kini berdiri, menjadi simbol bahwa solidaritas masyarakat masih hidup dengan kuat.
Mak Kokom tak kuasa menahan haru. “Abdi teu nyangka… ku kabutuhan warga jeung Pa Kades, bumi abdi tiasa diwangun deui. Nuhun, mugia Gusti ngabalikeun sagala kahadéan,” ujarnya sambil tersenyum bahagia.
Kepala Desa Asep menegaskan bahwa kekuatan utama pembangunan desa bukan hanya anggaran, tetapi kebersamaan.
“Ketika warga bersatu, pekerjaan berat jadi ringan. Kami ingin memastikan para lansia dan warga kurang mampu tinggal di rumah yang layak dan itu hanya bisa terwujud dengan gotong royong,” ungkapnya.
Semangat swadaya tidak berhenti di rumah Mak Kokom. Kini warga telah bersiap untuk melanjutkan aksi kemanusiaan berikutnya: membongkar dan membangun ulang rumah milik Pak Atang, pria lanjut usia 84 tahun yang rumahnya juga masuk kategori tidak layak huni.
Dengan tekad dan kebersamaan, warga Cisurian membuktikan bahwa mereka tidak menunggu perubahan mereka menciptakan perubahan itu sendiri.
Gerakan swadaya ini menjadi teladan bahwa ketika hati tergerak dan tangan bergandengan, harapan selalu menemukan jalannya. (Jajang Nurjaman)

