Kolaborasi Hijau #29 di Blok Gunung Congkrang: “Setiap Tunas yang Tumbuh adalah Doa, Setiap Rimbun yang Hadir adalah Berkah”

Garut || Gerakan Kolaborasi Hijau kembali menorehkan langkah nyata dalam menjaga kelestarian alam. Pada jilid ke-29 ini, kegiatan dilaksanakan di Blok Gunung Congkrang dengan mengusung tema penuh makna: “Setiap tunas yang tumbuh adalah doa, setiap rimbun yang hadir adalah berkah.” Sabtu (23/8/2025)

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Penanggung Jawab Kolaborasi Hijau, H. Jaeni, bersama tim relawan dari berbagai unsur masyarakat. Hadir dalam aksi ini unsur Gibas, Laskar Indonesia, LVRI, Relawan Gema Bela Negara, tokoh masyarakat, serta warga sekitar yang turut serta memberikan kontribusi.

Dalam keterangannya, H. Jaeni menegaskan bahwa konsistensi adalah kunci dari gerakan Kolaborasi Hijau.

“Di jilid 29 ini kita masih tetap konsisten, tidak hanya menanam tetapi juga melakukan pemeliharaan, pemasangan pelindung pohon, hingga pemupukan. Karena kami percaya, menjaga pohon yang sudah ditanam adalah bagian penting dari komitmen melestarikan hutan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kang Dani Sofyan dari LVRI menambahkan apresiasinya terhadap para relawan.

“Saya sangat menghargai kawan-kawan Kolaborasi Hijau yang tetap konsisten di jalur yang sama, yaitu melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan. Terutama penghijauan di Blok Gunung Congkrang ini, yang bukan hanya memberi manfaat ekologis tetapi juga akan diwariskan untuk generasi mendatang,” ujarnya.

Tokoh masyarakat, Pak Dade, juga memberikan pandangan yang inspiratif mengenai gerakan ini.

“Kita kampanyekan gerakan menanam dan penghijauan menjadi gaya hidup positif yang sekarang sudah mulai dilupakan. Artinya, kegiatan yang konsisten dan berkesinambungan harus menjadi gaya hidup agar manfaatnya dapat dirasakan kelak,” tegasnya.

Aksi penghijauan ini tidak hanya sebatas kegiatan menanam, tetapi juga mengandung nilai edukasi dan inspirasi. Bahwa setiap individu memiliki peran penting menjaga keseimbangan alam. Tunas yang tumbuh di tanah Congkrang bukan sekadar tanaman, melainkan doa bagi bumi yang lebih lestari. Rimbunnya pepohonan kelak menjadi berkah bagi kehidupan, menjadi sumber udara bersih, air, dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Gerakan Kolaborasi Hijau jilid 29 ini kembali membuktikan bahwa kebersamaan lintas unsur mampu menghadirkan energi positif. Semangat gotong royong, kepedulian lingkungan, dan konsistensi dalam menjaga alam menjadi teladan nyata bahwa hijau adalah harapan, dan setiap langkah kecil menuju kelestarian akan memberi dampak besar bagi masa depan. (Cepi Gantina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!