Kasdim 0607/Kota Sukabumi Hadiri Rakor Penanganan Geng Motor dan Tawuran Pelajar

PORTALBELANEGARA, Kota Sukabumi –  Kasdim 0607/ Kota Sukabumi Mayor Inf Hendra Bagus Arioko menghadiri rapat penanganan geng motor dan tawuran pelajar di Aula Rekonfu Polres Sukabumi Kota Jl. Perintis Kemerdekaan No.10 Kel. Gunungparang Kec. Cikole Kota Sukabumi. Selasa (04/02/25).

Dalam  rakor ini  hadir Kompol Tahir Muhidin (Wakapolresta Sukabumi), Andri Firmansyah, S.Ip. M.Si (Asda 1 Pemda Kota Sukabumi), H. Ade Suryaman, S.H., MM (Sekda Kab. Sukabumi ), Lima Faudiamar, S.STP. (Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V), Dr. H. Punjul Saepul Hayat, S.STP, M.Si. (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi), Eka Nandang Nugraha, S.I.P.,M.M (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi), Prof. Dr. KH. M. Fajar Laksana, S.E., CQM., MM., Ph.D., (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fath Sukabumi), Kapten Inf Ferry Yanto Permana (Pasi Intel Kodim 0607/Kota Sukabumi), Kapten Inf Didik Marsudi (Danramil 0607-04/Sukabumi Utara), Lettu Cba Ahmad Saepudin (Danunit Intel Kodim 0607/Kota Sukabumi).

Kompol Tahir Muhidin Wakapolresta Sukabumi menyampaikan, “Fenomena keberadaan kelompok bermotor atau yang sering disebut “geng motor” saat ini masih menjadi perhatian serius di berbagai daerah, termasuk di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota,” terangnya.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa aktivitas mereka sering kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan berpotensi mengganggu ketertiban serta keamanan wilayah.

Melihat kondisi ini, Ibu Kapolres Sukabumi Kota memiliki gagasan inovatif dalam menangani permasalahan ini.

Beliau berpikir bahwa daripada hanya menindak secara hukum, yang belum tentu memberikan efek jera, ada baiknya jika kita mengarahkan mereka ke jalur yang lebih positif.

Kita semua menyadari bahwa mayoritas anggota kelompok bermotor ini masih berusia remaja, yang seharusnya berada dalam fase produktif untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Jika mereka langsung dihukum dengan pidana penjara, dikhawatirkan hal tersebut justru akan merusak karakter dan masa depan mereka.

Salah satu upaya nyata dalam program ini adalah mengarahkan mereka ke Pondok Pesantren Al-Fath.

Harapannya, dengan mendapatkan pembinaan di lingkungan yang lebih kondusif mereka dapat tersadar kembali ke jalan yang benar, serta memiliki semangat hidup yang lebih positif. Dengan demikian, kehadiran mereka di tengah masyarakat dapat menjadi lebih bermanfaat, bahkan bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya,” pungkasnya.

Prof. Dr. KH. M. Fajar Laksana, S.E., CQM., MM., Ph.D., pimpinan pondok pesantren Al-Fath Sukabumi menyampaikan, 7 Kebiasaan untuk Membangun Karakter Islami dalam membangun karakter Islami, terdapat formula 1D2T4S, yaitu Dzikir & Doa, Tadarus, Tafakur, Sholat, Shaum, Shadaqah, Shalawat.

Kemudian, terdapat dua prinsip utama dalam mengamalkan kebiasaan ini yaitu Hidup dengan Allah, Senantiasa berdzikir kepada Allah setiap saat, Setelah setiap sholat, membaca dzikir sebanyak 165 kali, Setiap malam, melakukan tawasul Aurod Dzikirullah, Setiap minggu pada hari Ahad, melaksanakan tawasul Aurod Dzikirullah, setiap bulan, mengikuti manakiban.

Hidup dengan Al-Qur’an yaitu Setiap bulan, melaksanakan I’tikaf dan mengkhatamkan Al-Qur’an dalam sehari, Setiap minggu, membaca khataman Al-Qur’an bersama pada hari Jum’at, Setiap hari, membaca satu juz Al-Qur’an, menghafal satu halaman Al-Qur’an, mentadaburi satu ayat Al-Qur’an.

Setiap hari, seseorang dianjurkan untuk membiasakan diri dengan dzikir dan doa agar selalu hidup bersama Allah. Dzikir harian ini mencakup membaca doa harian, melaksanakan sholat berjamaah dengan dzikir setelahnya, serta melakukan tawasulan setiap malam, mingguan, dan bulanan (manakiban).

Dalam hal ibadah sholat, penting untuk menjaga sholat berjamaah, terutama setelah sholat Subuh dengan mengikuti pengajian dan kuliah singkat. Sholat sunnah pun tidak boleh dilupakan, termasuk sholat sunnah rawatib, dhuha dan tahajud.

Agar semua amalan ini dapat terpantau, dibuatlah absensi untuk sholat berjamaah, tawasulan, khatam Al-Qur’an, serta sholat sunnah. Dengan begitu, seseorang dapat mengevaluasi dan terus meningkatkan kualitas ibadahnya,” pungkasnya.

Mayor Inf Hendra Bagus Arioko Kasdim 0607/Kota Sukabumi menyampaikan,
“Kegiatan berandalan motor untuk saat ini sudah merata di seluruh Indonesia.
Kegiatan berandalan ini sangat meresahkan masyarakat,” bebernya.

Kuncinya adalah mata rantai mereka harus diputus agar hasil dari pembinaan nanti tidak sia – sia. Kami dari Kodim sangat setuju dan mendukung untuk pembinaan mengatasi permasalahan geng motor dengan pendekatan pembinaan melalui Pondok Pesantren. Diharapkan dengan kegiatan ini akan menghasilkan generasi penerus yang bersih dan berguna.

Program mengatasi permasalahan geng motor ini  harus kolaborasi antara kepolisian, TNI, lembaga pendidikan, tokoh agama dan masyarakat agar tercipta lingkungan yang lebih aman dan kondusif.

Dengan membangun karakter Islami melalui kebiasaan ibadah dan pendekatan spiritual, diharapkan para anggota geng motor dapat berubah menjadi individu yang lebih bertanggung jawab dan bermanfaat bagi masyarakat.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi mengenai penanganan geng motor dan tawuran pelajar di wilayah hukum Sukabumi, seluruh pihak sepakat mendukung program pembinaan yang inovatif. Yang diinisiasi oleh Polres Sukabumi Kota bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al-Fath, dengan tujuan membentuk karakter positif bagi para pemuda serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif. (Pendim 0607).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!