Menggandeng Dinas Pertanian Kab. Pandeglang, Satgas TMMD Ke-109 Berikan Penyuluhan Pertanian

PORTALBELANEGARA.COM, Pandeglang – Tidak hanya melaksanakan kegiatan fisik, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-109 Kodim 0601/Pandeglang melaksanakan juga kegiatan non fisik, diantaranya memberikan penyuluhan pertanian kepada masyarakat seperti yang dilaksanakan hari ini, Senin (28/09/20)

Kegiatan Penyuluhan Pertanian bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, bertempat di Posko TMMD di Kampung Patia, Desa Patia, Kecamatan Patia, Pandeglang Banten.

Kegiatan Penyuluhan diikuti 40 orang para ketua kelompok tani dari 3 desa diantaranya desa Patia, Babakankeusik dan desa Pasirgadung bertindak Sebagai narasumber Bambang Sugiarto, S.ST., Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Patia.

Kegiatan penyuluhan pertanian ini dihadiri pula oleh Camat Kecamatan Patia Cecep Rohman, S.Pd.

Dalam sambutannya camat mengucapkan terima kasih kepada TNI khususnya Kodim 0601/ Pandeglang yang telah berkontribusi banyak dengan membuka jalan yang menghubungkan desa Patia dan desa Pasirgadung pada program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Camat menyebutkan, penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian Pajale (Padi Jagung dan kedele (Pajale) serta tanaman palawija lainnya.

“Diharapkan melalui kegiatan penyuluhan ini, mampu meningkatkan kesejahteraan para petani,” ujar Camat Patia.

Bambang Sugiarto, S.ST., selaku narasumber menyampaikan kepada peserta penyuluhan tentang pentingnya memiliki kartu tani karena untuk pembelian pupuk bersubsidi harus menggunakan Kartu Tani, hal itu dilakukan untuk mencegah kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Pandeglang. Dengan diberlakukannya pembelian menggunakan kartu tani membuat para petani tidak bisa membeli pupuk bersubsidi melebihi kebutuhannya.

Selain itu beliau menyampaikan tentang pentingnya Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk mengurangi resiko kegagalan panen yang disebabkan perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, serangan hama dan penyakit yang dapat merugikan para petani.

Untuk menghindarkan dari keadaan tersebut pemerintah saat ini memberikan solusi terbaik berupa program Asuransi Usaha Tani Padi sebesar Rp. 36.000,- untuk 1 hektar dengan pengembalian sebesar 6 juta rupiah apabila terjadi kegagalan panen sehingga para petani bisa mendapatkan modal dari klaim asuransi sehingga mereka bisa kembali tanam di musim tanam berikutnya.

Diakhir materi Bambang Sugiarto, S.ST., berharap dengan dilaksanakan kegiatan penyuluhan para peserta bisa menjadi duta di kampungnya masing-masing dan dapat menyampaikan kepada para petani lainnya. (MC01/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!