Komsos TNI dengan Elemen Masyarakat Brebes Guna Cegah Dini Radikalisme

PORTALBELANEGARA.COM, Brebes – Kodim 0713 Brebes menggelar kegiatan Binkomsos (Pembinaan Komunikasi Sosial) dengan perwakilan elemen masyarakat di Kabupaten Brebes, dengan materi Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme. Selasa (25/8/2020).

Dalam silaturahmi terbatas sesuai protokol kesehatan ini, Dandim Letkol Armed Mohamad Haikal Sofyan, mengharapkan masyarakat Brebes yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama, memiliki wawasan kebangsaan dan cinta tanah air sehingga tumbuh kesadaran berbangsa dan bernegara guna mencegah terpapar paham radikalisme/separatisme.

“Komsos ini untuk menjalin dan meningkatkan silaturahmi antara TNI Kodim Brebes dengan segenap komponen masyarakat dalam rangka cegah tangkal radikalisme/separatisme,” ujarnya.

Dikatakannya juga, kegiatan guna memberikan pemahaman bahwa membela keutuhan bangsa dan Negara adalah tugas dan kewajiban setiap WNI.

“Binkomsos guna menyamakan persepsi sehingga tugas pokok TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI dapat terlaksana dengan baik melalui pembinaan TNI di masing-masing teritorial,” tandasnya.

Ditambahkannya, kegiatan juga dimaksudkan untuk meningkatkan pengawasan dan deteksi dini terhadap gerakan kelompok yang mengarah pada radikalisme/separatisme.

“Jika ada kegiatan masyarakat yang mengarah ke paham radikalisme atau bahkan terorisme, segeralah lapor kepada petugas di masing-masing wilayah,” imbuhnya.

Sementara Ketua FKUB Brebes, Drs. H.M. Supriono, juga mengupas tentang radikalisme, yang salah satunya adalah premanisme.

“Paham radikalisme dibagi menjadi 4 garis besar yaitu radikalisme gagasan, milisi, separatis dan premanisme. Semuanya akan menjadi akar tindak terorisme,” bebernya.

Supriono menambahkan, indoktrinasi online adalah cara yang paling banyak terjadi dalam perekrutan aktor terorisme, dimana remaja adalah golongan yang paling rentan direkrut teroris.

“Perekrutan dengan media maya karena cara inilah paling mudah diakses, luring/tidak ada kontrol, dan mudah disebarkan,” pungkasnya.

Menurutnya, latar belakang perekrutan adalah masalah keluarga, asmara, dan juga ekonomi. Sehingga pergerakan terorisme yang bertujuan memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI, dapat dicegah melalui gerakan-gerakan strategis organisasi kepemudaan. (Aan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!